get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Gegara PMK, Harga Hewan Ternak Merangkak Naik

Sabtu, 04 Juni 2022 - 16:23:00 WIB
Gegara PMK, Harga Hewan Ternak Merangkak Naik
Akitivitas penjual sapi di Pasar Hewan Siyonoharjo, Gunungkidul, Yogyakarta sebelum ditutup akibat ada ternak yang terjangkit PMK. (Foto: iNews/Kismaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id-Para pedagang hewan ternak di wilayah Kabupaten Gunungkidul mengaku kesulitan untuk mendapatkan barang dagangan menyusul merebaknya penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Akibatnya harga mulai merangkak naik.

Pedagang ternak kambing asal Kapanewon Playen, Wagiarto mengatakan, saat ini  semua pasar di wilayah kabupaten Gunungkidul ditutup oleh pemerintah menyusul merebaknya PMK di wilayah ini. Dirinya telah berburu kambing ke berbagai pasar namun tidak ada yang menjual.

Ia terpaksa keliling dari dusun ke dusun untuk mencari hewan ternak yang akan dijualnya. Biaya operasional pun mengalami peningkatan. Untuk menutupinya memang ia terpaksa menaikkan harga jual kambing yang ia dapat

"Kalau kambing naik sebesar Rp250.000 sampai Rp300.000r per ekor,"ujar dia.

Di hari biasa, untuk membeli seekor kambing ia hanya perlu modal Rp700.000 atau Rp1 juta. Namun sekarang sudah mulai merangkak naik menyusul ditutupnya pasar hewan di Gunungkidul untuk mengurangi kasus PMK.

Pemerintah Gunungkudul rencananya akan menutup pasar hewan hingga tanggal 12 Juni mendatang. Langkah tersebut diambil oleh Pemkab Gunungkidul guna mengantisipasi penyebaran PMK yang lebih luas lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro menyadari dengan ditutupnya pasar hewan akan berdampak pada menurunnya daya jual ternak. Akan tetapi, kebijakan tersebut tetap harus dilakukan guna mengatasi penyebaran virus PMK.

"Secara SOP memang kita harus tutup supaya ini (virus PMK) tidak menyebar kemana-mana. Karena pasar hewan ini menjadi salah satu tempat yang resiko penularannya lebih tinggi," kata dia.

Sementara waktu, Kelik meminta kepada pedagang agar melakukan transaksi jual beli di rumahnya masing-masing. Selain itu, ia juga mengharapkan agar para pedagang lebih mengutamakan membeli atau menjual hewan ternak dari lokal Gunungkudul.

Selain menutup pasar hewan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul juga gencar melakukan sterilisasi di beberapa pusat peternakan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, setidaknya ada sekitar 22 ternak dinyatakan positif terjangkit virus PMK dari 60 temuan ternak yang terkonfirmasi memiliki gejala.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut