GKR Hemas dan Kepala Sekolah yang Atapnya Ambruk Minta Pelaksana Proyek Tanggung Jawab

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Penyidik Polres Gunungkidul telah menetapkan dua pemborong sebagai tersangka dalam kasus ambruknya atap SD Muhammadiyah Bogor Playen. Pemborong dituding sebagai orang yang bertanggung jawab mengganti rangka atap yang harusnya kayu dengan baja ringan.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Kepala SD Muhammadiyah Bogor Playen, Indah Suryani juga menyesalkan aksi yang dilakukan pemborong tersebut. Keduanya meminta pemborong bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi.
Indah mengaku jika sejak awal SD itu berdiri, dirinya sudah menjadi kepala sekolah. Hanya saja untuk bagian sarana prasarana itu bukan ranahnya. Karena hal itu merupakan bagian dari komite sekolah. Dan komite sekolah dalam pembangunan tersebut membuat kepanitiaan. "Kalau dibilang tidak tahu, saya ya tahu pembangunan itu. Tetapi tidak mengetahui secara detail," ujar dia, Jumat (11/11/2022).
Indah mengungkapkan, bangunan tersebut selesai September 2021 dan diresmikan Bupati Gunungkidul pada tanggal 18 Desember 2021. Selama ini memang tidak ada yang mencurigakan karena sering mereka gunakan untuk kegiatan bahkan malam hari juga sering digunakan.
Namun dia sendiri tidak mengetahui secara pasti kondisi atap bangunan tersebut karena tertutup oleh plafon. Dan ia merasa semuanya baik-baik saja. Hanya saja pagi sebelum kejadian ada siswa yang mendengar suara mencurigakan.
"Ada siswa yang dengar sesuatu bunyi krek-krek. Karena anak-anak ya terus dikira tikus. Anak itu lapor ke saya setelah kejadian," kata dia.
Editor: Ainun Najib