Hati Suhita, Film yang Mengangkat Perjodohan di Kalangan Pondok Pesantren
Menurut Khilma, jika kemudian Gus Birru itu bisa melupakan bisa memilih Alina, sebenarnya bukan karena Rengganis itu mudah dilupakan bukan titik berat cerita ini. Karena sebenarnya di dalam cerita sejujurnya wanita itu berani bertapa sehinhha Tetap tenang tapi tetap terhubung dengan Yang Maha Kuasa.
Gus Birru memilih Alina itu bukan karena Rengganis pergi tetapi justru itu karena doa uminya karena doa Alina sendiri dan karena ketabahannya. Karena kerelaan Rengganismaka cerita ini disebut-sebut sebagai film tanpa tokoh antagonis, karena yang menjadi antagonis adalah situasinya.
Omar Daniel berakting sebagai Gus Birru, sedangkan Nadya Arina dipercaya memerankan sosok Ning Alina Suhita. Selanjutnya untuk peran Ratna Rengganis, Anggika Bolsterli-lah yang terpilih.
Selain para pemeran utama, film Hati Suhita diramaikan pameran pendukung yang tak kalah keren. Di antaranya Ariyo Wahab, Cesa David, David Chalik, Wafda Saifan, Widyawati Sophian, Tanta Ginting, Devina Aurel, Slamet Rahardjo, Desy Ratnasari, Ence Bagus, dan Alessandro Gianni.
Sebagian besar para pemain mengaku berubah pandangannya tentang Pondok Pesantren usai memainkan film ini. Mereka tidak lagi memandang Pondok Pesantren adalah kuno, tertinggal dengan yang lain dan ketinggalan jaman.
"Ternyata Pondok Pesantren sekarang sudah modern. Menerima perubahan bahkan mengaplikasikan Tehnologi untuk pembelajaran,"tutur Nadia Rina, pemeran Alina Suhita.
Untuk menjadi Suhita, Nadia mengaku harus belajar banyak tentang kehidupan pondok pesantren. Sosok Alina Suhita berbanding terbalik dengan dirinya yang tidak memiliki background pondok pesantren.
Editor: Ainun Najib