Namun perkembangan yang positif ini seringkali tidak dibarengi kesejahteraan petani-petani kopi berskala kecil. Apalagi di DIY, tidak ada petani yang memiliki lahan kopi cukup luas untuk memenuhi kebutuhan industri. "Petani kopi di DIY yang hanya mempunyai lahan dibawah 5 hektar,"ujarnya.
Seringkali hal inilah yang mengakibatkan petani kopi asal DIY tidak diakui keberadaannya. Apalagi petani kopi DIH banyak yang tak memiliki sertifikasi produk kopi setingkat internasional.
Tak hanya petani, ternyata Pelaku usaha kopi berskala kecil bisa saja gulung tikar yang imbasnya pada petani kecil yang tak mempunya pasar untuk produk yang mereka hasilkan.
Oleh karenanya, mereka akan menggelar event untuk mendongkrak industri kopi berskala kecil di DIY. Event Jogja Coffee Week akan digelar pada 2-6 September 2022 mendatang di JEC.
Ketua panitia, Rahadi Saptata Abra mengungkapkan, Jogja Coffee Week akan digelar untuk kali kedua. Event itu sengaja dilakukan untuk pengembangan usaha kopi mulai skala petani, UMKM hingga perusahaan besar usai pandemi.
"Setelah dua tahun pandemi, kami ingin mengembalika usaha kopi dan segala turunanya," tuturnya.
Editor : Ainun Najib
Follow Berita iNewsYogya di Google News