ISI Yogyakarta dan PT TWC Pentaskan Pagelaran Bertajuk Maju Tak Gentar

BANTUL, iNews.id- Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta akan menggelar pementasan pagelaran bertajuk 'Maju Tak Gentar'. Pentas yang akan digelar Jumat 17 Desember 2021 malam, sebagai produk dari program pendampingan anak pelaku wisata di objek wisata Candi Borobudur.

ISI dan dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, Ratu Boko (Persero) baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Penandatanganan MoU tersebut merupakan komitmen bersama dalam upaya asah talenta anak-anak pelaku usaha wisata Candi Borobudur dalam bidang seni tari dan teater.

Wanita Cantik Ini Cari Duitnya Gampang, Hanya Jual Kentut Bisa Raup Rp717 Juta Per Minggu

Direktur PT TWC Edy Setijono mengatakan dengan menggandeng ISI Yogyakarta pihaknya mencoba memberikan ruang bagi anak-anak pelaku wisata di sekitar Candi Borobudur untuk menemukan bakat dan talentanya melalui aktivitas seni seperti tari dan teater.

Edy menyebut kerjasama ini dilandasi keprihatinan dan kegelisan lantaran adanya kecenderungan para pelaku usaha wisata di Borobudur, bangga mewariskan lapak ke anak-anaknya.

Asyik, Kompleks Candi Prambanan Boleh untuk Lokasi Pesta Pernikahan

"Seolah-olah masa depan anak-anaknya sudah dipatok hanya segitu. Kita ingin anak-anak ini punya visi yang lebih luas. Kita coba berikan ruang kepada anak-anak ini agar mereka punya masa depan yang lebih luas," ujar Edy usai penandatangan MoU di edung Rektorat ISI Yogyakarta, Kamis (16/12/2021) siang

Kerjasama ini juga memberikan dampak positif bagi ISI. Para mahasiswa ISI membutuhkan ruang-ruang untuk mengaplikasi berbagai keahlian yang dimiliki. Dengan program asah talenta anak ini menjadi sarana untuk menyalurkan keahlian tersebut.

Fastkrina #1, Festival Kriya Hybrid Pertama yang Digelar ISI Yogyakarta

"Program ini merupakan kontribusi pendidikan tinggi dalam menyelesaikan permasalah di daerah wisata atau perkotaan dan merupakan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka," kata Rektor Prof Agus Burhan.

Editor: Ainun Najib