Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Sunmor UGM Belum Diizinkan

SLEMAN,iNews.id-Harapan perkumpulan pedagang sunday morning (Sunmor) di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk bisa beraktivitas lagi setelah dihentikan sejak ada pandemi Covid-19, Maret 2020 lalu dipastikan kandas. Hal ini setelah dalam rapat koordinasi antara Pemkab Sleman dan UGM, Senin (7/6/2021) diputsukan jika Sunmor belum bisa dibuka.
Rapat koordinasi tersebut sebagai tindaklanjut setelah, 20 Mei 2021 perkumpulan pedagang sunmor mengirimkan surat kepada UGM dengan tembusan Pemkab Sleman agar Sunmor dapat dibuka lagi 23 Mei atau 30 Mei 2021 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
“Untuk Sunmor belum diizinkan," kata Plt Kepala Satpol PP Sleman Susmiarto, usai rakor dengan UGM soal permohonan pedagang sunmor di pemkab Sleman, Senin (7/6/2021).
Susmiarto menjelaskan selain kegiatan itu akan menimbulkan kerumunan, pertimbangan lainnya yakni masalah lalu lintas, juga harus diperhatikan agar tidak terjadi kemacetan dan pengaturan jumlah peagang.
"Harus dihitung kembali kapasitas berapa, didata dulu, diberi jarak antar pedagang, bagaimana membatasi konsumen dan sebagainya,” ujarnya.
Mengenai ada rencana relokasi sunmor, menurut Susmiarno belum ada wacana soal itu. Sebab dari sejarahnya Sunmor ini awalnya di dalam Boulevard UGM dan berkembang menjadi ajang bisnis. Sehingga perlu pembicaran lebih lanjut, terutama plus minusnya.
“Satu sisi sebagai aktivitas penggerak ekonomi warga. Namun di sisi lainnya berdampak pada jalan. Banyaknya pedagang yang membuka lapak di pinggir jalan seringkali mengganggu arus lalulintas,” katanya.
UGM melalui keterangan resminya juga telah memutuskan saat ini belum membuka aktivitas pasar Sunmor yang biasanya digelar disekitar kawasan kampus. Hal itu demi keamanan dan keselamatan bersama. Mengingat, kondisi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi.
Editor: Ainun Najib