Kementerian Pertanian Targetkan Swasembada Kedelai pada 2026, Begini Langkahnya
KLATEN, iNews.id - Kementerian Pertanian bertekad untuk mewujudkan swasembada kedelai pada 2026. Kabupaten Klaten dipilih sebagai pioneer gerakan kebangkitan kedelai nasional, karena hasil panenan meningkat dari 1,7 ton menjadi 3,4 ton per hektare.
Pengembangan kedelai ini dilakukan petani di Demfarm Sae di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Klaten. Pengembangan tanaman kedelai dilakukan di atas lahan seluas 200 hektare, oleh Kementerian Pertanian menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Hasil panenan kali ini bisa meningkat dua kali lipat, dari biasanya 1,7 ton per hektare meningkat menjadi 3,4 ton,” kata Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian, Yuris Tiyanto, di sela panen perdana kedelai di Cawas, Kamis (18/8/20202).
Hasil panen kedelai sangat bagus dan akan menjadikan Burikan sebagai kampung kedelai. Kebutuhan kedelai di tanah air sangat besar dan banyak dipenuhi dari import, sehingga potensi pasar masih sangat terbuka bagi petani. Baru 30 persen dari kebutuhan kedelai ini dipenuhi dari petani lokal.
“Pengembangan kedelai ini akan mengurangi ketergantungan impor yang sudah berjalan selama 25 tahun,” katanya.
Pemerintah, menargetkan swasembada kedelai di tahun 2026 atau percepatan di 2024 dengan mengembangan di 900.000 hektare. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan mengupayakan sampai dengan pengolahan hasil produksi.
Editor: Kuntadi Kuntadi