Kisah Joni Prasetyo, Korban Klitih yang Aktif Cegah Kenakalan Remaja dan Pernikahan Anak

SLEMAN, iNews.id - Joni Prasetyo, pemuda kelahiran Sleman 09 Juni 1994 layak diacungi jempol. Segudang prestasi telah dia raih dalam gerakan pencegahan kenakalan remaja dan pernikahan dini sejak SMA.
Salah satu penghargaan yang dia terima pada 2019 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN RI) sebagai “Inspirative movement,Voice Your Right”. Penghargaan ini diberikan kepada remaja yang mampu memberikan dampak kepada remaja lain atas kegiatan dan advokasinya sehingga dapat memengaruhi kebijakan daerah.
Kiprah Joni Prasetyo dalam gerakan ini tidak lepas dari pengalaman pribadinya sewaktu masih duduk di bangku SMA. Awalnya dia sering dibully teman sebayanya hingga menjadi korban klithih. Hal ini membuatnya memiliki komitmen kuat melakukan gerakan pencegahan kenakalan remaja.
"Saya prihatin dengan kondisi yang menimpa saya itu. Dan saya bertekad untuk membuat gerakan positif untuk para remaja ini," kata dia.
Pemuda 29 tahun ini mengawali gerakannya sejak di bangku SMA. Saat itu dia melihat teman-temannya banyak mengalami permasalahan remaja seperti geng sekolah, Pernikahan dini, seks bebas dan napza. Dia kemudian menjadi konselor sebaya kepada teman-temannya di sekolah.
Atas kiprahnya itu, Joni Prasetyo tercatat sebagai Ketua Forum Generasi Berencana (Genre) DIY periode 2017-2020. Tak hanya itu, dia juga menjadi Pengurus Pusat Genre Indonesia.
Editor: Kuntadi Kuntadi