Komplotan TPPO Asal Medan yang Ditangkap di Jogja Sering Live Streaming Pornografi
YOGYAKARTA, iNews.id - Satreskrim Polresta Yogyakarta menangkap tiga orang komplotan pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dari hasil pemeriksaan ternyata mereka kerap melakukan live streaming adegan pornografi.
Ketiga pelaku ini ditangkap di Jawa Timur, usai dilaporkan menjual anak di bawah umur yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Yogyakarta. Tersangka ini MS (38) perempuan asal Medan, FA (19) laki-laki asal Jakarta dan AY (18) perempuan asal Medan menjadi tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Mereka ini komplotan asal Medan. MS yang menjadi otak komplotan ini,” kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP MP Probo Satrio, Jumat (3/11/2023).
Menurutnya, FA adalah suami siri dari MS. Mereka menikah secara siri di Jakarta. MS berperan sebagai perekrut korban. Sedangkan FA dan AY menjadi pencari pelanggan atau pria hidung belang.
“Di Yogyakarta FA dan AY menyewa sepeda motor untuk berkeliling mencari pria hidung belang,” katanya.
Tersangka AY sebenarnya bertugas menjaga anak dari MS yang baru berumur 6 tahun. Namun AY juga menjadi pemeran adegan porno live streaming sejak mereka berada di Medan, Sumatera Utara.
"Jadi komplotan ini sudah terlibat pornografi melalui live streaming sejak di Medan dan pernah diproses oleh kepolisian setempat. Kami akan berkoordinasi lagi," ujarnya.
Komplotan ini berencana melarikan diri ke Malang juga untuk melakukan aksi serupa. Bahkan saat itu pemeran laki-laki yang akan memeragakan adegan porno dengan AY sudah tiba di Malang.
Namun karena pihaknya fokus melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap kelompok ini, maka pemeran laki-laki tersebut melarikan diri. Adegan live streaming porno kelompok ini batal dilakukan.
"Ketika mereka live streaming akan mendapatkan uang," ujarnya.
Komplotan ini juga dikenal keji. Mereka kerap menyiksa korban ketika memberontak dan tidak menuruti keinginan untuk melayani pria hidung belang. Ketika korban ketahuan akan kabur, akan langsung dibotaki dan disundut rokok.
Editor: Kuntadi Kuntadi