get app
inews
Aa Text
Read Next : Unik! Rohmi-Firin Lelang Sepeda di Acara Gowes Mataram, Laku Terjual Rp3 Juta

Melaju di Turunan Piyungan, Sesepuh Gowes Yogya Tewas Terjun ke Jurang

Minggu, 07 Agustus 2022 - 18:48:00 WIB
Melaju di Turunan Piyungan, Sesepuh Gowes Yogya Tewas Terjun ke Jurang
warga mengevakuasi korban yang terjatuh ke jurang di Piyungan, Bantul. (foto: istimewa)

BANTUL, iNews.id - Nasib malang dialami sesepuh pegowes Yogyakarta, Sudrajat Selorudjito (71). Pegiat sepeda asal Dusun Gandok RT 02 Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman ini tewas setelah sepeda yang dikendarai terjun ke jurang sedalam 7 meter di Kapanewon Piyungan, Bantul.

Kapolsek Piyungan Kompol Rochmad mengatakan, kecelakaan tunggal ini terjadi di Jalan Alternatif Petir Ngoro-oro tepatnya di atas Mushola Al-Husna masuk Dusun Umbulsari RT 01 Kapanewon Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul.

"Kejadiannya tadi siang sekitar pukul 13.15 WIB," kata dia, Minggu (7/8/2022). 

Musibah ini terjadi saat korban melaju dari arah Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul menuju ke Petir, Piyungan, Bantul. Kondisi jalan memang didominasi turunan dengan kemiringan 45 hingga 60 derajat.

Sesampai di lokasi kejadian di jalan letter z korban yang kurang menguasai medan tak bisa mengendalikan sepeda kayuhnya. Usai turunan tajam, tiba-tiba jalanan belok tajam ke kanan dan kemudian ke kiri.  

"Sepedanya menghantam ban pembatas jalan. Tetapi tetapi meluncur ke jurang bersama pengendaranya," ujar dia.

Warga yang melihat peristiwa ini langsung berusaha memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban. Namun saat ditemukan korbana sudah dalam kondisi meninggal dunia. Korban sebenarnya mengenakan helm pengaman namun mengalami cidera kepala berat. Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD Prambanan.

"Kami mengimbau warga yang tidak mengetahui medan dan juga kendaraannya kurang mumpuni diharapkan tidak melintas jalur tersebut," ujarnya.

Warga setempat, Ahmad Yani mengatakan, korban bersepeda berombongan. Namun sesampai di Ngoro-oro, korban memutuskan meneruskan perjalanan menuju ke puncak Kampung Pitu Nglanggeran yang memiliki ketinggian cukup ekstrim.

Teman-teman korban memilih untuk turun terlebih dahulu. Saat itu korban sendiri dan menyusuri jalan alternatif Ngoro-oro-Petir karena jalurnya lebih singkat dibanding melalui jalur utama Jalan Jogja-Wonosari.

"Jalur ini turunannya memang cukup ekstrim. Kalau tidak hapal jalan dan kondisi kendaraan tidak bagus, jangan lewat sini. Pakai (motor) matik juga mending jangan lewat sini kalau turun," kata dia.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut