Melihat Prosesi Dhutanga, Ritual Jalan Kaki Umat Buddha dari Candi Mendut ke Borobudur
MAGELANG, iNews.id-Ratusan peserta mengikuti Pabbajja Samanera, mereka melakukan prosesi Tudong atau yang sering dikenal sebagai prosesi Dhutanga pada tanggal (24/12/2022) yang lalu. Prosesi Dhutanga tersebut menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki.
Rangkaian Tudong atau Dhutanga sendiri merupakan prosesi akhir dari seluruh kegiatan Pabbajja Samanera yang dilaksanakan di Candi Borobudur sejak 15 Desember.
Dikutip dari laman resmi Kemenag, Pabbajja Samanera merupakan rangkaian kegiatan melatih umat Buddha mempraktikkan kehidupan meninggalkan keduniawian.
Menurut Biksu atau Bhante Jayasilo menuturkan bahwa Pabbajja merupakan tindakan meninggalkan kehidupan berumah menuju kehidupan tanpa rumah, hal ini mengacu dalam literatur pali.
Ritual ini memiliki syarat usia untuk mengikuti Pabbajja Samanera, yaitu seorang anak yang dianggap sudah cukup usia, yang dimana secara fisik dirasa mampu menjalani ritual sebagai Samanera.
Kegiatan ritual ini jika dilakukan oleh pria maka dinamakan Pabbajja. Ritual ini memiliki syarat usia untuk mengikuti Pabbajja Samanera, yaitu seorang anak yang dianggap sudah cukup usia, yang dimana secara fisik dirasa mampu menjalani ritual sebagai Samanera.
Kegiatan ritual ini jika dilakukan oleh pria maka dinamakan Pabbajja Samanera, sedangkan untuk wanita disebut latihan Atthasilani.
Peserta pria dalam ritual wajib mencukur semua rambut, alis, kumis dan jenggot, juga memakai jubah sebagai pengganti baju. Sedangkan untuk peserta wanita dianjurkan juga untuk mencukur semua rambut dan wajib menggunakan jubah putih.
Editor: Ainun Najib