get app
inews
Aa Text
Read Next : Kereta Api Tabrak Mobil dan Motor Tewaskan 3 Orang di Sleman, KAI Minta Maaf

Menikmati Eksotisme Niagara di Grojogan Watu Purba Sleman

Sabtu, 21 November 2020 - 15:39:00 WIB
Menikmati Eksotisme Niagara di Grojogan Watu Purba Sleman
Destinasi wisata baru Grojogan Watu Purba di Bangunrejo di Merdikorjo, Tempel, Sleman ini selalu dipadati pengunjung. (Foto : iNews.id/Priyo Setyawan)

SLEMAN, iNews.id - Kabupaten Sleman, kini memiliki destinasi wisata baru yang tengah digandrungi para wisatawan. Grojogan Watu Purba di Bangunrejo, Merdikorjo, Tempel, Sleman ini setiap hari, terutama pagi dan sore selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Apalagi jika hari libur, lokasi ini penuh dengan pengunjung. Baik yang memakai kendaraan bermotor maupun dengan sepeda. Hal tersebut disebabkan para wisatawan penasaran dengan keindahan Grojogan Watu Purba. Karena memberikan pemandangan yang seklias mirip air terjun Niagara di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada lokasi ini sering disebut sebagai Niagara KW 3.

Grojogan Watu Purba sendiri menyajikan wisata alam air terjun dari enam sabo dam di aliran Sungai Krasak yang tersusun bertingkat dengan ketinggian bervariasi antara tiga meter hingga tujuh meter. Dari masing-masing sabo dam tersebut dapat dikunjungi wisatawan. Namun dari enam sabo dam itu yang paling banyak dikunjungi yakni di bawah aliran dam terbawah.

Dari sini wisatawan dapat melihat air dari dam tertinggi sampai ke bawah yang mengalir dengan teratur seperti air terjun dan jika cuaca cerah wisatawan bisa menikmati gagahnya Gunung Merapi yang ada di atas Grojogan Watu Purba. Tak mengherangkan, dasar bawah dam Grojogan Watu Purba menjadi objek buruan wisatawan yang ingin berswafoto atau selfie dengan latar air terjun dari Sabo Dam dan Gunung Merapi.

Hanya saja untuk menuju Gorjogan Watu Purba, wisatawan harus berjalan kaki kurang lebih 200 meter dari tempat parkir kendaraan. Namun untuk menuju lokasi Grojogan Watu Purba sangat mudah sebab sudah ada jalan cor menuju lokasi termasuk ada pegangan di kanan kiri jalan berundak. Saat memasuki jalan ke sabo dam paling bawah, harus hati-hati sebab, jalan masih berupa tanah dan jika hujan licin.

Untuk menuju lokasi Grojogan Watu Purba juga sangat mudah, yang dari arah perempatan Pos Polisi Tempel Jalam Magelang maupun dari jalan alternatif Pakem-Tempel ambil arah ke perempatan Gapura Merdikorejo.

Destinasi wisata baru, Grojogan Watu Purba di Bangunrejo di Merdikorjo, Tempel, Sleman. (Foto : iNews.id/Priyo Setyawan)
Destinasi wisata baru, Grojogan Watu Purba di Bangunrejo di Merdikorjo, Tempel, Sleman. (Foto : iNews.id/Priyo Setyawan)

Masuk gapura Merdikorejo dan sudah ada petunjuk arah menuju ke Grojogan Watu Purba. Wisatawan saat ini belum ditarik biaya. Hanya dikenai parkir kendaraan, sepeda Rp3000, motor Rp5.000, mobil Rp10.000 dan bus Rp50.000.

Grojogan Watu Purba buka pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Jika cuaca cerah paling bagus berkunjung pada pagi hari dan sore hari. Sebab sudah siang pengunjung sudah cukup banyak juga panas, termasuk parkir juga akan penuh. Untuk hari-hari biasa rata-rata ada 2.000 pengunjung dan saat libur maupun weekend (Sabtu dan Minggu) mencapai 10.000 pengunjung.

Grojogan Watu Purba awalnya merupakan sabo dam di aliran Sungai Krasak untuk menahan laju lahar dingin dari Gunung Merapi di sungai tersebut yang dibangun pada tahun 1975. Sebelum dikembangkan menjadi destinasi wisata, dasar sungai di sabo dam terakhir sempat dijadikan pertambangan pasir. Sehingga tebing yang ada kanan kiri aliran Sungai Krasak menjadi rusak.

Karenanya pada tahun 1985 kegiatan penambangan itu dihentikan. Sisa penambangan masih terlihat dicekungan bekas galian di aliran sungai. Setelah lama dibiarkan pada tahun 2018 masyarakat mulai berinisiatif mengembangan menjadi destinasi wisata alam alternatif dan pada awal 2020.

“Ini merupakan objek baru, sehingga masih dalam tahap pengembangan dan pembenahan,” kata anggota pengelola objek wisata Grojogan Watu Purba, Sukendar.

Objek wisata alam itu Grojogan Watu Purba secara resmi dibuka oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Sabtu (21/11/2020). Sri Purnomo berharap setelah resmi menjadi objek wisata, semakin banyak dikunjungi. Namun pada masa pandemi juga wajib menerapkan protokol kesehatan, yaitu pengunjung harus cuci tangan, memakai masker dan dicek suhu tubuhnya.

"Jika cuaca tidak mendukung dan di atas mendung pekat, harus menuntup objek ini dan meminta pengunjung segera meninggalkan lokasi. Sehingga kecelakaan diharapkan tidak akan terjadi," ujarnya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut