get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita IRT Obesitas di Parepare Berbobot 200 Kg, Sulit Berdiri Hanya Bisa Ngesot

Penolakan Pasien Anak di IGD RSUD Wonosari, Dirut: Hanya Miskomunikasi

Jumat, 04 Maret 2022 - 18:48:00 WIB
Penolakan Pasien Anak di IGD RSUD Wonosari, Dirut: Hanya Miskomunikasi
Suasana IGD RSUD Wonosari Gunungkidul. (Foto: iNews.id/Kismaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari mengakui ada kesalahan komunikasi yang dilakukan oleh jajarannya menyusul beredarnya informasi penolakan pasien di IGD RSUD melalui media sosial. Keluhan ini diunggah Lurah Kepek Kapanewon Wonosari Bambang Setiawan melalui Facebook. 

Direktur RSUD Wonosari, dr Heru Sulistiyowati mengatakan,  setelah ada unggahan di media sosial yang ramai diperbincangkan, pihaknya langsung melakukan klarifikasi terhadap para petugas jaga IGD Kamis (3/3/2022) malam. Mereka telah meminta keterangan dua dokter jaga dan juga beberapa perawat.

Saat kejadian, memang ada dua dokter jaga di IGD ketika Lurah Kepek Bambang Setiawan datang untuk memeriksakan anaknya yang bernama Safira. Kedua dokter ini adalah dokter utama penanggung jawab IGD dan juga Dokter intership.

"Dokter Intership itu dokter muda yang baru saja lulus dan wajib menjalani magang atau pengabdian selama 6 bulan di rumah sakit dan 6 bulan di puskesmas," tutur dia, Jumat (4/3/2022).

Saat itu Bambang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi. Sesampai di lobby depan IGD Bambang langsung turun dan masuk ke ruangan untuk mendaftarkan pemeriksaan anaknya. Sementara pasien masih di dalam mobil bersama beberapa orang.

Saat bertemu dokter jaga, Bambang mengatakan jika anaknya mengalami sesak nafas karena memang memiliki riwayat asma. Sesuai prosedur yang ada, pasien asma harus menjalani uji swab terlebih dahulu.

"Prosedur swab kita terapkan soalnya ada pengalaman beberapa pasien yang menderita penyakit asma ternyata positif Covid-19,"tutur dia.

Dokter internship sudah berusaha menjelaskan prosedur, namun Bambang ingin anaknya diperiksa dulu. Karena tetap bersikeras maka dokter intership tersebut mengatakan jika ingin langsung ditangani maka bisa dibawa ke klinik atau rumah sakit yang lain.

Nampaknya penjelasan yang dilakukan oleh dokter internship tersebut menggunakan bahasa yang kurang bisa dipahami atau bahasa yang salah. Sehingga timbul kesan adanya penolakan dari rumah sakit tersebut.

"Miskomunikasinya itu yang disampaikan ke keluarga pasien," ujar dia.

Penjelasan ini membuat Bambang pergi meninggalkan IGD dan ke ruamh sakit lain. Petugas yang yang keluar lobby IGD ternyata mobil pasien sudah tidak ada.

Atas peristiwa tersebut pihaknya telah meminta maaf kepada Bambang Setiawan meskipun baru melalui nomor pribadinya. RSUD ingin bertemu langsung dengan Bambang Setiawan hari ini namun yang bersangkutan tidak berkenan.

"Kami sebenarnya ingin bertemu beliau langsung. Tetapi karena tidak berkenan, mungkin lain waktu,"terang dia.

Heru menandaskan pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap dokter jaga dan semua civitas rumah sakit. Pihaknya akan melakukan pembinaan pola komunikasi kepada pasien ataupun keluarga pasien yang datang ke rumah sakit tersebut.

Karena dalam keadaan apapun pasien harus mendapatkan pelayanan yang maksimal dari pihak rumah sakit. Terkait dengan sanksi yang diberikan kepada dokter jaga tersebut pihaknya akan melakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut