get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan di Kulonprogo, Pemotor Tewas Terpental 10 Meter Ditabrak Minibus

Peternak Bantul Gunakan Kunyit dan Sirih untuk Obati Sapi Terjangkit LSD

Senin, 06 Maret 2023 - 17:24:00 WIB
Peternak Bantul Gunakan Kunyit dan Sirih untuk Obati Sapi Terjangkit LSD
Buang Raharjo menunjukkan beberapa ternak miliknya yang sembuh dari LSD setelah diobati menggunakan cara tradisional. (Foto: MPI Yohanes Demo).

BANTUL, iNews.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaen Bantul mencatat ada 114 sapi yang terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Peternak memiliki cara ampuh menyembuhkan sapi yang sakit menggunakan obat tradisional berbahan kunyit, daun sirih dan air infus.

Pengobatan tradisional ini telah dilakukan secara turun temurun. Seperti yang dilakukan Buang Raharjo (64) warga Dusun Mangir Lor, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan. Menggunakan cara tradisional, empat sapinya sembuh secara berlahan dari penyakit LSD

"Obat ini sudah dari jaman bapak ibu dulu,” katanya.

Pengobatan alternatif ini dilakukan karena biaya dokter hewan mahal. Sekali suntik butuh biaya Rp70 ribu. Padahal kalau kondisi sapi sakitnya parah harus beberapa kali dan peliharaannya banyak pasti biayanya membengkak.

Pengobatan ini menggunakan obat herbal berbahan kunyit,  daun sirih dan cairan infus. Untuk membuatnya, kunyit dan daun sirih dicampur secukupnya dan ditumbuk hingga halus, lalu ditambahkan cairan infus dan diaduk hingga merata.

"Nanti tinggal dibalurkan ke kulit sapi yang sakit," katanya.

Metode tersebut terbukti cukup ampuh. Jika dilakukan secara rutin, penyakit LSD pada ternak akan sembuh dalam waktu kurang lebih 2 minggu.

"Tapi harus rutin, setiap pagi digosok-gosokkan," terangnya.

Ia mengatakan, berbeda dengan penyakit PMK, penyakit LSD tidak begitu membahayakan untuk ternak. LSD tidak sampai menimbulkan kematian pada hewan ternak yang terjangkit.

"Tidak lebih bahaya dari PMK, karena cuma menyerang luarnya saja. Kalau masih mau makan dan minum tubuh bagian dalamnya sehat," ujarnya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut