Prihatin Kondisi Bangsa, Profesor dan Guru Besar di DIY Serukan Tobat Etika dan Moral

YOGYA, iNews.id- Profesor dan guru besar yang tergabung dalam Forum 2045 menyerukan tobat etika dan moral kepada para pemimpin bangsa. Mereka menilai Indonesia kini berada di tepi jurang tuna etika.
Kepala Senat UMY, Prof Heru Kurnianto Tri Tjahyono mengatakan, jalan politik telah secara vulgar, tanpa tedeng aling-aling, bertindak atau berperilaku tidak lagi mengindahkan etika.
"Bahkan sekarang cenderung melanggar etika dan moral, "ujar Heru di UII, Sabtu (3/2/2024).
Dia menuturkan, kekuasaan negara yang seharusnya menjadi sarana rakyat untuk mencapai tata hidup bersama adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan konstitusi, nyatanya justru sebaliknya. Kekuasaan negara seakan-akan diubah menjadi peralatan privat yang melawan kepentingan publik.
Saat ini, kata dia publik menyaksikan sangat jelas bagaimana kekuasaan telah menggunakan peralatan-peralatan publik untuk kepentingan sempit, kepentingan pribadi, keluarga atau kelompok.
Menurutnya, presiden sebagai kepala negara dan segenap jajarannya yang seharusnya menyelenggarakan pemilu sebagai wahana kedaulatan rakyat untuk suksesi kepemimpinan nasional secara baik, jujur dan adil ternyata dalam praktiknya justru berpotensi menjadi sarana mempertahankan atau melanggengkan kekuasaan.
Keadaan ini, lanjut dia merupakan situasi buruk dan akan menjadi catatan sejarah buruk bagi generasi mendatang. Dia berharap agar segala kerusakan moral dihentikan dengan tobat etika dan moral.
"Tobat artinya mengakui bahwa telah terjadi pelanggaran etika dan moral, sanggup melakukan perbaikan serta berkomitmen untuk tidak mengulang kesalahan yang sama," katanya.
Editor: Kurnia Illahi