Prihatin Kondisi Bangsa, Profesor dan Guru Besar di DIY Serukan Tobat Etika dan Moral

Dia juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan tobat etika dan moral memperbaiki akhlak bangsa. Langkah bersama, diharapkan mendorong seluruh pihak, warga maupun para penyelenggara negara, termasuk pimpinan nasional untuk melakukan pertobatan.
Selain itu dia juga menyerukan kepada semua pihak, para pimpinan dan khususnya pimpinan nasional untuk memelopori tobat etika dan moral. Segala yang melanggar etika dan moral, terutama penyelenggaraan kekuasaan negara yang patut diduga telah dipakai untuk kepentingan sempit atau bahkan menjurus kepada upaya melanggengkan kekuasaan.
"Mereka yang melakukan itu hendaknya segera dihentikan dan mendapatkan koreksi yang fundamental," ucapnya.
Dia juga meminta kepada para pemangku kepentingan yang bertanggung jawab bagi bekerjanya check dan balances agar benar-benar menjalankan tugas utamanya agar demokrasi berjalan secara baik dan tidak dibiarkan mengalami kemunduran atau bahkan dibiarkan dihancurkan fondasinya.
"Kembalilah kepada nilai-nilai luhur bangsa dan jangan biarkan institusi demokrasi dikuasai oleh nafsu angkara yang mengkhianati Pancasila dan UUD'45," ucapnya.
Kaum terpelajar atau kaum intelektual yang memiliki tugas mulia, intelektual maupun moral diimbau bersama-sama menjaga etika dan moral, sehingga dapat menjadi bagian dari kompas moral bagi pergerakan bangsa.
"Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersamasama menjadi saksi atas seluruh proses politik yang berlangsung, dan tidak tinggal diam atas segala kerusakan yang terjadi," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi