get app
inews
Aa Text
Read Next : Berlaku Awal Tahun Ini, Merokok Sembarangan di Malioboro Kena Denda Rp7,5 Juta

Protes Hari Tanpa Tembakau Sedunia, KNPK Gelar Kretek Cup

Selasa, 30 Mei 2023 - 22:47:00 WIB
Protes Hari Tanpa Tembakau Sedunia, KNPK Gelar Kretek Cup
Para pecinta rokok kretek gelar lomba Badminton sebagai protes hari Tanpa Tembakau Sedunia. (Foto : iNews.id /erfan Erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id- Komunitas Kretek bersama Komite Pelestarian Nasional Kretek (KNPK) menggelar turnamen bulutangkis bertajuk Kretek Cup untuk melawan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Turnamen ini sebagai bentuk perlawanan terhadap peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.

Juru Bicara Komunitas Kretek, Siti Fatona mengatakan turnamen badminton ini bakal diselenggarakan pada 30 dan 31 Mei 2023. Turnamen ini akan diikuti oleh 80 peserta, di antaranya pekerja media dan komunitas pecinta rokok kretek.

"Kami mempertandingkan 3 kelas yaitu tunggal putra, tunggal puteri dan ganda campuran," ujar dia, Selasa (30/5/2023).

Dengan turnamen bulutangkis ini, pihaknya ingin membuktikan kepada kaum antirokok yang mengkampanyekan narasi perokok itu tidak sehat adalah salah. Dengan olah raga ini, komunitas pecinta rokok kretek ingin menunhykkan jika Perokok juga melakukan aktivitas olah raga sama seperti mereka yang tidak merokok.
 
Dia juga menepis anggapan bahwa perokok itu tidak kuat dalam berolah raga. Sebab, Komunitas Kretek bersama komunitas yang lain telah rutin berolahraga. Untuk olah raga bulutangkis telah mereka lakukan sebanyak dua kali seminggu. Tak hanya bulutangkis karena mereka juga melakukan olahraga futsal. "Apakah kita tidak kuat? Oh, tentu keliru. Kami baik-baik saja,” kata Fatona. 

Fatona juga menambahkan bahwa perayaan 31 Mei tentang Hari Tanpa Tembakau Sedunia adalah perayaan paradoks. Jika memang berbahaya maka dia meminta agar tembakau itu di-ilegalkan saja. Dan jika perlu, maka dia meminta untuk ditutup saja pabriknya. "Pabriknya tutup saja, Bahkan, buat aturan tembakau dilarang ditanam,” ujar Fatona. 

Fatona juga menambahkan bahwa pemerintah tidak bisa menutup mata bahwa sumbangan dari cukai tembakau terhadap negara sebesar Rp200 triliun lebih. Pemerintah harus jujur bahwa cukai hasil tembakau berkali-kali menyelamatkan negara bahkan di saat pandemi sekalipun. 

Fatona juga menduga bahwa gerakan anti tembakau disponsori kepentingan asing. Sebab tembakau ini memiliki nikotin yang sayangnya tidak bisa dipatenkan. "Nah, kemudian ada pihak-pihak asing yang berupaya untuk mengendalikannya agar menjadi bisnis," kata Fatona.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut