get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Pemakaman Pakubuwono XIII, Warga Berdatangan ke Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri

Rumah Joglo Semakin Diminati Pasar, Harganya Tembus Rp1,5 Miliar

Jumat, 02 Desember 2022 - 07:53:00 WIB
Rumah Joglo Semakin Diminati Pasar, Harganya Tembus Rp1,5 Miliar
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan rumah joglo. (foto: iNews.id/Trisna Purwoko)

BANTUL, iNews.id - Seorang pedagang kayu di Bantul, Suradal sukses mengembangkan usaha pembuatan rumah joglo berbahan kayu jati. Meskipun harganya mencapai Rp1,5 miliar, namun rumah bergaya klasik ini sangat diminati pasar. 

Usaha ini dijalankan Suradal di rumahnya yang ada di Desa Donokerto, Kapanewon Kretek sejak beberapa tahun terakhir. Namanya banyak dikenal sebagai pengusaha rumah joglo, karena kemampuan membuat rumah joglo baru. 

“Orang sekarang suka dengan rumah klasik, khususnya Joglo. Meski mahal tetap dibeli,” kata Suradal.

Menurut dia, bisnis rumah Joglo mulai menggeliat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak konsumen melirik rumah joglo yang menjadi ciri khas masyarakat dan adat Jawa sebagai rumah tinggal.  

Untuk membuat satu set rumah joglo, Suradal harus merogoh kocek hingga Rp850 juta untuk membuat joglo standar berukuran 11x12 meter. Joglo ini akan dikerjakan selama tiga bulan atau lebih tergantung ketersediaan kayu. Begitu selesai sampai fondasi dan finishing bisa dijual antara Rp1,3 sampai Rp1,5 miliar.

Menurutnya, pada awalnya dia hanyalah pedagang kayu. Namun karena melihat pasar yang menjanjikan dia mencoba membuat desain dan rumah joglo. Dari situlah namanya dikenal pasar dan banyak pesanan datang. 

“Dulu rumah joglo itu identik dengan status dan kedudukannya. Dulu hanya dimiliki orang kaya dan bangsawan,” katanya.  
Rumah Joglo menggunakan empat tiang utama sebagai penopang yang dihiasi dengan ukiran yang indah. Sedangkan pada bagian atap atau sirap juga terbuat dari kayu yang rapat. 

Untuk membuat rumah joglo, diperlukan kemampuan khusus dan ketelitian. Sebab dalam pembuatan rumah joglo jarang menggunakan paku. Namun sistem penguncian menggunakan pasak dari kayu atau sambungan kayu. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut