Tari Bedhaya Ketawang, Ritual Sakral Raja Jawa Bersetubuh dengan Penguasa Laut Selatan

Sebab sang Ratu Kidul telah turun tangan memberikan suaka atau baureksa.
Karenanya syarat-syarat upacara labuhan di pantai selatan yang beriringan dengan tari Bedhaya Ketawang tak pernah meninggalkan pakem yang berlaku. Sesaji menyertakan kepala kerbau yang kemudian dilabuh ke laut kidul dengan sebuah rakit.
Pada saat hampir bebarengan, sesaji berupa gunting kuku dan rambut ditanam di garis batas air dengan hamparan pasir hitam Parangtritis.
Di waktu yang sama utusan lain keraton kasultanan Yogyakarta membawa sesaji ke Gunung Merapi yang berada di arah utara.
Sedangkan utusan kasunanan Surakarta membawa sesaji ke Gunung Lawu yang berada di arah timur. Pada Gunung Merapi dipercaya bertahta kekuasaan Kiai Sapu Jagad. Sedangkan Gunung Lawu tempat Kiai Tunggul Wulung.
“Ini dimaksudkan agar keseimbangan kosmik antara bumi dan air bisa dipertahankan” tulisnya.
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tradisi yang menapaktilasi kisah pertemuan pendiri Kerajaan Mataram Islam Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul, sang penguasa laut selatan.
Semua yang menjadi kesenangan sang Ratu dipenuhi. Mulai sesaji berupa kain batik parang rusak awisan dalem dan kemben hijau kain cangkring sumekan gadung yang berpola hijau putih, yakni motif gadung mlati, hingga makanan kesukaanya.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto