Unik, 7 Pasangan Pengantin di Kulonprogo Nikah Bareng di Atas Forklift dengan Mahar Beras
                
            
                
                                    Peserta nikah bareng ini tidak hanya dari Kulonprogo, namun ada juga dari Sleman, Gunungkidul dan Yogyakarta. Kegiatan nikah bareng sudah dilaksanakan sejak 2006 silam dengan beragam konsep acara.
“Kami pilih di pabrik dengan makna mereka nantinya harus siap bekerja keras dalam membangun keluarga. Mengapa forklift, karena fungsinya untuk mengangkat. Ibarat menikah mereka harus siap mengangkat beban berat ditanggung besama,” katanya.
Sedangkan beras 25 kilogram memiliki makna ketahanan pangan. Saat ini banyak negara yang tidak mengekspor beras karena krisis pangan. Harapannya beras ini menjadi wujud nyata dari panitia membantu pasangan pengantin.
CEO PT Indofon Semesta, Adit Setiawan mengatakan, selama ini mereka menggunakan dana CSR untuk membantu masyarakat. Nikah bareng di pabrik ini menjadi yang pertama yang juga untuk membantu masyarakat yang ingin menikah.
"Harapan saya kegiatan ini bisa memberi manfaat kepada calon pengantin," ujarnya.
Perusahaan ini juga siap menampung calon pengantin yang ingin bekerja di tempatnya. Mereka akan diprioritaskan sebagai calon tenaga kerja.
“Kebetulan kami juga butuh 300-400 karyawan baru di tahun ini. Mereka akan diprioritaskan,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi