get app
inews
Aa Text
Read Next : Unsoed Bentuk Tim Usut Dugaan Guru Besar Lakukan Pelecehan Seksual ke Mahasiswi

Universitas Negeri Yogyakarta Tambah 9 Guru Besar, Ini Daftarnya

Minggu, 04 September 2022 - 15:11:00 WIB
Universitas Negeri Yogyakarta Tambah 9 Guru Besar, Ini Daftarnya
UNiversitas Negeri Yogyakarta menambah sembilan guru besar dari berbagai bidang ilmu. (Foto: doc/UNY)

SLEMAN, iNews.id - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menambah sembilan guru besar dari berbagai bidang ilmu. Sembilan guru besar ini dikukuhkan di Performance Hall Fakultas Bahasa dan seni, Sabtu (3/9/2022) dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

Guru besar yang dikukuhkan ini di antaranya Prof Ali Mustadi sebagai Guru Besar bidang ilmu Strategi Pembelajaran Bahasa di Sekolah Dasar Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan. Selain itu Prof Yulia Ayriza sebagai Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Perkembangan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Prof Wening Sahayu sebagai Guru Besar bidang Ilmu Linguistik Terapan Fakultas Bahasa dan Seni. 

Selain itu ada Prof Jailani sebagai Guru Besar bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Fakultas MIPA, Prof Isana Supiah Yosephine Louise sebagai Guru Besar bidang Ilmu Elektrokimia Fakultas MIPA. Ada juga Prof Sunarso sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial. 

Disamping itu masih ada Prof Hastuti sebagai Guru Besar bidang Ilmu Geografi Manusia Fakultas Ilmu Sosial, Prof Didik Nurhadiyanto sebagai Guru Besar bidang Ilmu Rekayasa Material Fakultas Teknik dan Prof Ria Lumintuarso Sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Kepelatihan Atletik Fakultas Ilmu Keolahragaan.

“Guru besar harus kreatif dalam penggunaan media digital untuk menunjang proses pemerolehan kesantunan berbahasa anak di sekolah,” kata Ali Mustadi. 

Menurutnya, media digital memegang peranan yang cukup penting dalam proses pemberian stimulasi. Media ini dapat memperlancar pemahaman serta memperkuat ingatan anak. Sumber daya digital yang kaya ini perlu digali oleh lingkungan pendidikan untuk mendukung perkembangan bahasa dan kesantunan berbahasa anak. 

Untuk pendidikan di era digital dan menyiapkan generasi emas, perlu ditandaskan bagaimana bersikap santun dalam penggunaan bahasa pada ragam bahasa lisan yang ditulis untuk mengomentari, mendukung, menyatakan keberatan, ketidaksetujuan, dan seterusnya.

Sementara, Yulia Ayriza memaparkan Social Emotional Learning (SEL) merupakan kepingan penting dan bermakna yang akan melengkapi proses pendidikan dalam mengembangkan kekuatan karakter (character strength) di sekolah. Sinergi dari berbagai pihak yang terlibat dalam sekolah menjadi pondasi awal untuk mewujudkan program SEL di sekolah. 

“Dalam penerapannya, dibutuhkan adanya guidelines serta framework yang terstandar untuk dapat dijadikan acuan bagi guru, pengelola sekolah, dan praktisi kesehatan mental di sekolah dalam menerapkan dan mengintegrasikan SEL secara efektif pada semua kegiatan di sekolah,” ujar dia. 

Wening Sahayu memberi saran untuk mengembangkan buku teks bahasa Jerman di Indonesia dengan tema yang direkomendasikan, yaituPendidikan Hak Asasi Manusia, Konflik dan Pembangunan Perdamaian, Menghormati Keanekaragaman, Globalisasi & Keadilan Sosial, Keberlanjutan-menjaga sumber daya alam. Melalui tema-tema tersebut, diharapkan dapat dijadikan sarana mengembangkan pengetahuan siswa tentang GCE. 

“Buku Teks seperti ini akanmengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa sebagai warga global untuk mulai ikut andil dalam meminimalisasi timbulnya persoalan dalam lingkup global,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut