Waduh, 74 Ternak di Kulonprogo Positif Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku
                
            
                KULONPROGO, iNews.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo mencatat ada 74 ternak yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PKM). Temuan ini dari hasil surveilans yang dilakukan oleh dinas setelah ada tiga kasus pertama.
“Setelah ada kasus di Galur, kami lakukan surveilans dan ada 74 ekor yang positif dan satu mati,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Distanpangan Kulonprogo, Sudarmanto, Rabu (1/6/2022).
                                    Sebanyak 74 ternak ini terdiri atas, sapi, kambing dan domba. Hasil positif ini diperoleh setelah ada hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVet). Sebelumnya ternak ini terindikasi PMK dan ditindaklanjuti dengan pengujian laboratorium.
“Hasilnya baru keluar beberapa waktu lalu,” katanya.
                                    Ternak yang terkena PMK tidak hanya di Kapanewon Galur. Namun juga di Kalibawang, Girimulyo dan Temon. Ternak ini banyak didatangkan dari luar daerah. Seperti ternak di galur didatangkan dari Magelang, begitu juga temuan di Kalibawang ternaknya berasal dar Muntilan.
Sementara yang di Girimulyo, ada pedagang besar mendapat dari Jawa Timur, khususnya Banyuwangi. Adapun untuk wilayah Temon diperoleh dari Girimulyo, yang sebelumnya sudah dipasok dari Jawa Timur.
                                    “Kamis udah lakukan pengobatan dan sterilisasi dan 11 ekor sudah sembuh meski masih dalam perawatan,” katanya.
Untuk mencegah penularan, Dinas menghentikan pengiriman ternak ke luar daerah. Dinas juga tidak akan mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai syarat pengiriman hewan ke wilayah di luar Kulon Progo.
“Untuk sementara kami mencegah pengiriman, Sedangkan yang masuk memang agak sulit,” katanya.
Salah seorang pedagang sapi Olan Suparlan mengaku kesulitan mendapatkan sapi sebagai hewan kurban. Merebanyak penyakit PMK membuar ternak dari luar daeah tidak bisa masuk.
“Stok kami hanyas ekitar 50 ekor dan itu sebagian dibeli sebelum ada PMK,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi