Wilayah Diguyur Hujan saat Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG
YOGYAKARTA, iNews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan ada peningkatan curah hujan di wilayah DIY. Ini terjadi karena gangguan cuaca berupa anomali suhu permukaan laut.
“Ada peningkatan curah hujan yang salah satunya dipengaruhi suhu permukaan laut yang cukup hangat di perairan Selatan Jawa sehingga memicu terbentuknya awan-awan hujan,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas dihubungi di Yogyakarta, Selasa (3/8/2021).
Potensi hujan sampai tiga hari ke depan bakal mengguyur wilayah Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Nanggulan, Kokap, Temon, Panjatan, Wates, Galur (Kulonprogo). Sedangkan di Kabupaten Sleman akan mengguyur Kecamatan Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Seyegan, Minggir, Mlati, Depok, Kalasan.
Potensi hujan juga bakal terjadi di Kapanewon Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Girisubo di kabupaten Gunungkidul. Sedangkan di wilayah Bantul berpotensi terjadi di Kapanewon Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Sanden, Srandakan, Kretek.
Berdasarkan analisis curah hujan pada Mei 2021, hampir sebagian besar wilayah DIY memasuki musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga September 2021. Namun pada Juni dasarian ketiga curah hujan di DIY justru mengalami peningkatan signifikan. Demikian pula pada Juli juga terjadi peningkatan curah hujan meski tidak sebesar Juni.
“Agustus dan September 2021 juga diperkirakan ada peningkatan curah hujan yang sifatnya di atas normal, namun masih masuk kriteria musim kemarau karena curah hujan masih di bawah 150 mm,” kata Reny.
Editor: Kuntadi Kuntadi