YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Setelah kenaikan status dari waspada menjadi siaga, aktivitas vulkanik gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut terus meningkat.
Bahkan suara guguran mulai sering terdengar dari beberapa pos pengamatan. Sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB siang tadi dua kali guguran terdengar dari pos Pengamatan Babadan, Magelang serta pos Kaliurang. Begitu juga dengan intensitas kegempaan yang lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, volume kubah lava per 3 November 2020 lalu sebesar 200.000 m³. Begitu juga dengan deformasi Merapi yang dipantau dengan EDM, menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 10 cm/hari dari reflektor RB1 dan RB2.
"Kami belum bisa pastikan kapan Merapi akan erupsi, namun peningkatan aktivitas vulkanik G Merapi terjadi. Ada pergerakan magma menuju puncak," ujarnya kepada wartawan di Yogyakarta Jumat (13/11/2020).
Pihaknya juga meminta semua pihak untuk melakukan antisipasi. Hal ini terkait kemungkinan lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif.
"Kalau terjadi letusan eksplosif perlu waspada lontaran material vulkanik dsn awan panas dengan jarak luncur maksimal 5 km," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait