3 Ciri Khas Makanan Yogyakarta dan Varian Kuliner yang Harus Dicoba

Wajik merupakan makanan olahan yang terbuat dari beras ketan yang ditanak dan dicampur dengan santan dan gula kelapa. Ketika upacara adat Jawa, misalnya upacara pernikahan, wajik adalah jenis makanan yang wajib ada.
Salah satu makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang biasa digunakan untuk upacara adat merupakan apem (atau apam dalam bahasa Indonesia).
Nama apem berasal dari bahasa Arab afwan atau afuwwun yang berarti meminta maaf atau meminta ampunan. Namun, lidah orang Jawa sulit melafalkan afwan/afuwwun sehingga menjadi kata apem.
Masyarakat Jawa biasanya membuat apem saat menjelang Ramadan dan membagikannya kepada saudara, tetangga, atau dikirim ke masjid. Kue ini juga memiliki fungsi sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap rezeki yang sudah didapatkan.
Selain itu, kue ini biasa disajikan dalam upacara adat tertentu, misalnya upacara pernikahan, upacara jumeneng Sri Sultan, dan upacara labuhan di Pantai Parangtritis.
Kue kipo adalah jajanan khas Jogja yang terbuat dari tepung ketan dengan isian serundeng kelapa manis atau enten-enten.
Jenang garut adalah olahan bubur yang berasal dari tepung garut. Garut adalah jenis umbi umbian yang memiliki kandungan serat tinggi. Tanaman ini banyak tumbuh di desa Sidomulyo, Kabupaten Kulonprogo.
Makanan khas Yogyakarta selanjutnya yaitu geplak. Geplak terbuat dari campuran adonan kelapa parut, gula dan tepung. Kudapan ini menjadi salah satu dari sekian banyak jajanan khas Yogyakarta yang memiliki cita rasa manis dan gurih.
Editor: Kuntadi Kuntadi