Diketahui, kasus takjil maut ini bermula ketika salah satu pengemudi ojek online, Bandiman, warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, istirahat usai saalat Ashar di salah satu masjid di Yogyakarta. Kemudian, ada perempuan yang datang untuk menggunakan jasa ojek, tapi tidak menggunakan aplikasi atau offline. Akhirnya pengemudi sepakat mengirimkan paket takjil itu.
Dari sinilah petaka bermula. Pemilik alamat paket tidak mau menerima karena mengenal pengirim paket tahlil. Bandiman akhirnya membawa paket takjil itu pulang untuk menu buka puasa.
Namun, ternyata, anak keduanya Naba Rais Prasetyo, harus meregang nyawa. Korban tewas karena ada racun dalam bumbu sate yang menjadi paket takjil tersebut.
Editor: Maria Christina












