Biaya Sosial di Gunungkidul Tinggi, Dukuh Minta Kenaikan Gaji

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dukuh di Kabupaten Gunungkidul meminta bupati untuk menaikkan penghasilan mereka. Sebagai perangkat desa mereka memiliki biaya sosial yang cukup tinggi.
Ketua Paguyuban Dukuh Gunungkidul Janaloka, Sutejo mengatakan, biaya sosial menjadi beban bagi pamong. Mereka harus mendatangi warga yang menggelar hajatan. Tradisi Jagong atau Nyumbang cukup menguras penghasilan mereka.
“Sehari kalau lagi musim bisa 5 sampai 10 kali. Tidak hanya warga sendiri tetapi juga warga pedukuhan sebelah,” katanya.
Sebagai seorang dukuh, sekali datang ke tempat hajatan harus mengeluarkan minimal Rp100.000. Tidak mungkin mereka menyumbang dengan nilai di bawahnya. Mereka terpaksa utang agar bisa bersosialisasi dengan warganya.
"Bayangkan, itu yang sering kami alami. Gaji dan tanah pelungguh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah," kata dia.
Sebagai pamong Kalurahan, memberi pelayanan kepada warga memang menjadi kewajiban. Meski terkesan dipaksakan pamong merasa wajib untuk mendatangi semua undangan hajatan. Tak jarang mereka mendatangi hajatan mesti tak diundang.
"Biaya sosial di desa memang tinggi. Tetapi kami menganggap itu adalah salah satu bentuk layanan yang harus kami lakukan," ujarnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi