Calon Rektor UGM Harus Jadi Terminal untuk Kawal Perubahan

SLEMAN, iNews.id – Calon rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) harus mampu menjadi katalisator transformasi di berbagai aspek dan mengawal program kampus. Rektor harus menjadi terminal yang menjadi muara akhir, bukan halte sebagai pemberhentian sementara.
"Rektor harus menjadi terminal, bukan halte menuju terminal berikutnya. Jadi tugas rektor benar-benar menjadi katalisator serta mengawal perubahan," kata Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Gabriel Lele pada diskusi dalam Forum Sarasehan Dosen yang menjadi rangkaian acara Sarasehan Nyawiji Menuju UGM-1, Selasa (12/4/2022). Acara ini dilakukan secara daring dan disiarkan melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada.
Menurut Gabriel, calon rektor juga diharapkan mampu membuka ruang dan kanal imajinatif kolektif. Rektor harus mentradisikan budaya dialog, mendorong kontestasi dan kolaborasi ide.
Sementara itu, Guru Besar FMIPA UGM, Prof Mudasir, mengatakan, ada beberapa tantangan UGM kedepan dalam berbagai aspek. Mulai dari pendidikan dan pengajar, pengabdian masyarakat, publikasi dosen, SDM dosen, serta manajemen dan tata kelola.
“Rektor UGM terpilih nantinya harus membuat terobosan mengurai persoalan yang ada,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi