get app
inews
Aa Text
Read Next : Kontes Sapi HUT ke-195 Gunungidul Diwarnai Aksi Protes Peserta, Ini Penyebabnya

Curhat Bidan di Gunungkidul, Anaknya Lahir Lumpuh Diduga karena Salah Prosedur Persalinan

Sabtu, 06 Juli 2024 - 08:01:00 WIB
Curhat Bidan di Gunungkidul, Anaknya Lahir Lumpuh Diduga karena Salah Prosedur Persalinan
Nurul Hidayah Isnaniyah (35) bidan di salah satu Puskesmas di Gunungkidul yang mencari keadilan karena lengan anaknya kirinya lumpuh sejak lahir diduga karena malapraktik. (Foto: MPI/Erfan Erlin)

Nurul mengaku mengalami rasa sakit yang luar biasa. Dia kesulitan untuk menjalani proses persalinan normal karena merasa anak yang dikandungnya berukuran besar atau di atas normal. Hal tersebut dia sampaikan ke bidan atau perawat yang menanganinya.

Dia juga meminta untuk proses persalinan secara sesar namun tidak diindahkan dokter. Proses persalinan ternyata tidak berjalan lancar lantaran sulitnya bayi untuk lahir saat itu. Namun dia berkali-kali diminta untuk mengejan agar anaknya bisa terdorong keluar. 

"Bahkan saya diminta seperti posisi sujud. Terus juga bayi didorong dari atas, tetapi tetap saja tidak bisa keluar. Saya sudah kehabisan tenaga untuk mengejan lagi," ucapnya.

Hingga akhirnya petugas rumah sakit memaksa penggunaan alat vacum saat proses persalinan. Saat alat vacum digunakan memang kepala anaknya dapat keluar, namun badannya belum. Saat itu dia mengetahui jika kepala anaknya memang besar, dan menduga badannya juga besar. 

"Berbagai upaya saya dan dokter lakukan agar anak saya bisa lahir saat itu," katanya. 

Dia menerangkan, saat itu terlihat ada yang berusaha menarik lengan kiri anaknya hingga bisa lahir. Kesakitan luar biasa dia alami karena jalan lahir anaknya robek hingga mendekati anusnya. Kala itu, anaknya tidak terdengar menangis. 

Setelah diberikan penanganan sekitar 1 menit, suara tangisan anaknya terdengar. Kemudian pihak rumah sakit membawa bayi tersebut ke ruangan lain. Dia tidak memiliki prasangka negatif apa pun karena dia menduga anaknya sedang dibersihkan. 

"Namun 2 jam pascapersalinan, bayi saya tak kunjung diperlihatkan, padahal saat itu saya harus segera menyusui," ujarnya.

Nurul melanjutkan, petugas yang menangani saat itu menyampaikan jika bayinya sedang diberikan bantuan oksigen. Dia memaklumi karena proses persalinan yang berlangsung lama. 

Namun 2 jam kemudian bayinya tidak kunjung diserahkan. Merasa ada yang janggal, dia meminta suaminya untuk mengecek kondisi bayinya sekaligus mengadzaninya. Saat itu kondisi bayi memang sedang dibedong (dibalut kain) seperti pada umumnya. 

"Yang aneh itu satu tangannya terbalut, sedangkan satunya tidak, sehingga kami curiga dengan hal tersebut," katanya. 

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut