get app
inews
Aa Text
Read Next : Kesaktian Pusaka Kiai Bicak, Bantu Mataram Kalahkan Kerajaan Pajang di Prambanan

Digelar di Candi Prambanan, Pesparawi XIII Tunjukkan Tak Ada Sekat Antarumat Beragama

Senin, 20 Juni 2022 - 22:45:00 WIB
 Digelar di Candi Prambanan, Pesparawi XIII Tunjukkan Tak Ada Sekat Antarumat Beragama
Kontingen Pesparawi XIII asal Aceh. (Foto : MPI/erfan erlin)

SLEMAN, iNews.id- Pesta Paduan Suara Gerejawi ke-XIII resmi dibuka di Candi Prambanan, Senin (20/6/2022) malam. Memperebutkan piala bergilir Presiden, kontestasi harmonisasi paduan suara ini akan berlangsung selama sepekan di sejumlah auditorium perguruan tinggi terkemuka di DIY.

Wakil Menteri Agama, H Zainut Tauhit Sa'adi mengatakan Pesparawi ke 13 ini menjadi istimewa karena diselenggarakan di Candi Prambanan, Candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun abad 19 sebelum Masehi. Hal ini menunjukkan bahwa  tidak ada sekat dan dinding pemisah antarumat beragama.

"Justru terbentuk  jembatan antar umat beragama yang dilandasi sikap saling menghormati dan saling memuliakan,"ujar dia dalam pembukaan konstetasi ini, Senin malam.

Moderasi beragama merupakan langkah besar di dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui moderasi beragama maka trilogi kehidupan beragama di tengah masyarakat bisa terwujud. Yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama maupun kerukunan umat beragama dengan pemerintah.

Keindahan akan tercipta dari harmonisasi ketika menyanyikan nada yang sama sebaliknya keindahan tercipta ketika menyanyikan melalui harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembangunan kehidupan beragama dapat terwujud dari harmonisasi antar umat beragama.

"Pesparawi memiliki makna yang mendalam dalam membangun hubungan intern umat Kristiani sendiri ataupun membangun hubungan dengan umat beragama yang lain," ujarnya.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menuturkan aduan suara tak hanya sekedar tentang indah merdua suara. Lebih dari itu, diperlukan keselarasan dan kesadaran untuk saling mengisi demi mencapai performa terbaiknya. 

"Apabila dimaknai secara filsafati, paduan suara selaras dengan ajaran moral khas Jogja, yaitu Sawiji Greget, Sengguh, Ora Mingkuh," kata Sultan.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut