Tuntut Profesional
Atas kinerja Bawaslu itu, Arya mengatakan, warga Jogja melakukan aksi simbolis menyerahkan kerupuk melempem award kepada Bawaslu DIY.
Analoginya, beber Arya, Bawaslu dianggap sebagai makanan yang tidak enak dimakan seperti halnya kerupuk yang sudah melempem karena tidak melakukan tindakan-tindakan atas kecurangan yang terjadi pada pemilu kali ini.
"Analoginya adalah, kalau pemilu itu adalah hidangan enak yang dimakan setiap lima tahun sekali, maka bagi sebagian orang tanpa kerupuk itu tidak enak. Nah, Bawaslu ini melempem, oleh karena itu kita analogikan sebagai kerupuk melempem," ucapnya.
Oleh karena itu, Arya menekankan jika Bawaslu tidak bisa bekerja secara profesional dengan menindak tegas kecurangan pemilu, maka pihaknya meminta untuk dilakukannya Pemilu 2024 ulang di seluruh Indonesia.
Editor: Kastolani Marzuki













