get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Viral, Ternyata Ini yang Memicu Emosi Wabup Pidie Jaya Meledak hingga Pukul Meja

Fakta-Fakta Anak Jual Perabotan Milik Ibunya di Bantul, Nomor 5 Bikin Geregetan

Sabtu, 12 Februari 2022 - 10:57:00 WIB
 Fakta-Fakta Anak Jual Perabotan Milik Ibunya di Bantul, Nomor 5 Bikin Geregetan
Paliyem saat melapor ke Polres Bantul. Anaknya kembali berulah dengan menjual perabot rumah dan menamparnya. (Foto : Ist

BANTUL, iNews,id- Apa yang dilakukan Dwi Rahayu Saputro (24) warga Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Bantul ini sungguh keterlaluan. Dia kembali berulah lagi menjual perabot milik ibunya.

Sang Ibu, Paliyem (53) pernah melaporkan kejadian ini ke Polisi namun akhirnya laporan itu dicabut. Namun anak itu kembali berulah. Penyakitnya yang hobi menjual barang ibunya kembali diulang. Paliyem pun kembali melaporkan kejadian ini ke Polres Bantul.

Nah berikut fakta-fakta kasus anak jual perabotan di Bantul.

1. Jual Daun Pintu hingga Genteng

Pada November 2011 lalu, publik dihebohkan dengan aksi Dwi Rahayu Saputro yang nekat menjual seluruh perabot rumah tangga milik ibunya tanpa izin. Bahkan, genting rumah yang ditempatinya pun turut dijual.

Seorang anak di Bantul tega menjual seluruh perabot milik ibunya mulai dari kulkas, daun pintu hingga genteng. (Foto : Dok Okezone)
Seorang anak di Bantul tega menjual seluruh perabot milik ibunya mulai dari kulkas, daun pintu hingga genteng. (Foto : Dok Okezone)

Sang ibu terpaksa melaporkan anak kandungnya tersebut ke polisi. Sejumlah perabot yang dijual antara lain kulkas, lemari, sampai daun pintu rumah.

Paliyem yang seorang janda terpaksa harus bekerja menjadi asisten rumah tangga demi mendapatkan uang untuk membayar utang yang ditingalkan oleh suaminya.

2. Jual Perabot di Bawah Harga Pasaran

Dwi Rahayu Saputro kembali menjual almari milik ibunya. (foto: istimewa)
Dwi Rahayu Saputro kembali menjual almari milik ibunya. (foto: istimewa)

Dwi Rahayu Saputro yang berprofesi sebagai ojek online ini menjual perabot milik ibunya dengan harga murag. Sebagai contoh, lemari dan empat kursi panjang dijual seharga Rp500.000, sedangkan dua daun pintu, meja, dan kursi dijual seharga Rp700.000. 

Padahal, satu pintu saja untuk harga normal bisa dijual Rp2,5 juta. Sementara total kerugian diperkirakan mencapai Rp24 juta.

3. Untuk Biaya Pacaran 

Kepada Polisi Dwi Rahayu Saputro mengaku menjual berbagai perabotan rumah tangga mulai kulkas hingga genteng itu karena saking cinta dengan pacarnya. 

Uang hasil penjualan dipakai untuk biaya pacaran dan berfoya-foya dengan kekasihnya itu. Dia mengaku mengenal perempuan yang kemudian dipacarinya tersebut di Terminal Giwangan, Yogyakarta.
Sang ibu yang kesal dengan perbuatan anaknya pun mempolisikan anaknya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut