get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Pantai Drini Gunungkidul yang Lebih Cepat dan Nyaman

Gandeng Alumni, SMPN 1 Yogyakarta Bakal Berikan Pelatihan Hak Kesehatan Seksual ke Siswa

Selasa, 02 Mei 2023 - 20:42:00 WIB
Gandeng Alumni, SMPN 1 Yogyakarta Bakal Berikan Pelatihan Hak Kesehatan Seksual ke Siswa
Alumni SMPN 1 Yogyakartaangkatan 1973 akan memberikan pelatihan hak kesehatan seksual dan reproduksi ke siswa. (Foto : iNews.id/erfan erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id - Korban predator seksual dengan sasaran remaja atau anak di bawah umur terus bertambah. Angka kekerasan seksual terhadap anak ataupun hamil di luar nikah hingga akhirnya melakukan aborsi menjadi fenomena belakangan ini.

Oleh karenanya, SMPN 1 Yogyakarta dan alumni angkatan 1973 akan berusaha menghadirkan pendidikan seks kepada anak-anak di sekolah tersebut. Karena pendidikan seks bagi anak sekolah selama ini masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu.

Salah satu alumni SMPN 1 Yogyakarta Angkatan 1973, Budi Wahyuni menuturkan Menteri Pendidikan mengeluarkan daftar 3 dosa besar pendidikan di tanah air yakni kekerasan seksual, bullying dan intoleransi. Ini menandakan jika tiga hal tersebut merupakan hal yang mendesak untuk segera diatasi. 

"Karena saya sebagai alumni di sini dan kemudian memang punya komitmen penegakan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi," ujar dia.

Pihaknya yakin para siswa ini butuh orang tua, guru ataupun pendamping. Di mana ketika anak-anak ini butuh tidak bisa terpenuhi dengan les, karena memang tidak ada guru yang mengajarkannya.

"Mereka tidak bisa les. sopo gurune? itu nggak ada. Gurunya ya medsos, gurunya ya YouTube, gurunya ya Twitter, gurunya ya IG yang belum tentu benar," ujarnya.

Menurutnya apa yang ia lakukan tersebut dalam proses ingin membongkar karena pihaknya tidak bisa membiarkan data stunting tinggi, data kekerasan seksual di dunia pendidikan meningkat kemudian kehamilan tidak dikehendaki yang berakhir dengan arsip abortion. 

Di mana pasti sekolah meminta anak tersebut keluar dengan cara hapus yaitu mengundurkan diri. Jika kemudian kehamilan di luar nikah kemudian lahir secara prematu dan biasanya mereka  unmarried. Jika kemudian dinikahkan ini menjadi titik awal pertama terjadinya KDRT. "Nah ini sinkron dengan datanya Komnas perempuannya," kata mantan anggot Komnas Perempuan ini.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut