Hari Santri, Pondok Pesantren Diharapkan Jadi Tulang Punggung Ekonomi Syariah
Dia menambahkan produk dan layanan jasa keuangan syariah dapat menjadi solusi dalam mendukung aktivitas transaksi keuangan di sekitar pondok pesantren.
Selama ini, OJK selalu gencar melakukan pendidikan baik edukasi dan literasi ke seluruh masyarakat karena mereka ingin meningkatkan indeks literasi dan inklusi masyarakat.
Dia menyebut sekarang ini angka literasi keuangan keuangan Indonesia sekitar 38 persen dengan inklusi keuangan di Indonesia 76 persen. literasi artinya pemain pemahaman masyarakat terhadap akses produk dan jasa keuangan sementara inklusi itu adalah penggunaan produk dan jasa keuangan.
"Karena angka lebih tinggi inklusinya daripada literasinya berarti banyak orang yang menggunakan produk dan jasa keuangan tapi belum paham," ujar dia.
Pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder dan pelaku usaha jasa keuangan untuk semakin mengecilkan gap di mana ketika orang memakai produk maka harus paham. Sehingga nanti angkanya sesuai target Presiden Republik Indonesia yaitu mencapai inklusi keuangan tahun 2024 sebesar 90 persen.
Pada kesempatan itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didukung oleh Bank BPD DIY menyebar 5.100 tabungan untuk para santri di lima pondok pesantren dalam peringatan hari Santri Nasional yang dipusatkan di Pondok Pesantren Krapyak, Sewon, Bantul.
Editor: Ainun Najib