Jaga Harga Komoditas, BI DIY Lakukan Digitalisasi Pertanian

Pengembangan aplikasi diPanen.id dimulai pada tahun 2020 ini dalam rangka mendukung hilirisasi komoditas cabai di Sleman. Hingga Maret 2022, jumlah petani yang semula hanya 900 orang bertambah menjadi 1937 orang, dengan 14 titik kumpul.
Hal ini juga berdampak pada meningkatnya tonase dan omset petani cabai di Sleman. Aplikasi diPanen.id ini juga berhasil memotong asymmetric information terkait harga jual cabai yang didukung oleh tersedianya data transaksi lelang cabai yang dapat diakses oleh semua pihak.
Budi menjelaskan ketika harga sedang turun, diPanen.id mampu melindungi harga jual cabai rawit agar tidak turun terlalu dalam. Saat masa panen raya, stok cabai rawit melambung tinggi sehingga secara siklus, harganya jadi turun.
"Namun keberadaan pasar lelang digital mampu meningkatkan keterbukaan informasi," ujarnya.
Dengan adanya sistem yang transparan, petani dapat mendapatkan harga jual terbaik ketika masa panen raya.
Keberhasilan dan kesuksesan pengendalian harga dan pasokan tersebut tentunya akan semakin baik jika tidak hanya diterapkan di Sleman namun juga di seluruh kota/kabupaten di DIY.
Harapannya Dinas Pertanian dan Gapoktan di masing-masing kabupaten/kota dapat mengimplementasikan bahkan mengembangkan mekanisme smart digital farming diPanen.id sehingga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi terutama untuk volatile food di DIY ini tetap terjaga dengan baik.
Editor: Ainun Najib