Kejamnya PKI, Letkol Sugiyono Dipukul dan Dilempar Batu Kepalanya hingga Meninggal
Kemudian ada orang yang memberi informasi ke Korem Pamungkas, jika pada tanggal 1 Oktober 1965 terjadi pembantaian di halaman belakang Batalyon L. Anggota dan staf Korem menindaklanjuti laporan itu dengan menggelar rapat dan diputuskan akan membongkar lokasi tempat pembantaian tersebut.
Untuk mengamankan lokasi, maka semua anggota Batalyon L diberangkatkan ke Sumatera. Sehingga barak kosong dan sepi. Orang yang memberi informasi itu menunjukkan tempat pembantaian yang ditandai dengan tanaman pohon pisang berbuah.
Setelah diselidiki ditemukan tempat itu dan saat dicabut pohon pisang itu tidak ada akarnya dan sudah layu.
Tempat tersebut lalu digali dan ditemukan ada jasad yang diduga, ayahnya. Hal itu karema masih memakai seragam dinas lengkap dan ada tulisan Sugiyono serta ada KTP. Pengalian diteruskan dan ditemukan jasad lagi hanya pakai piyama dan tidak ada identitas. Setelah diangkat sudah rusak dan dibawa ke rumah sakit tentara di Kotabaru, Yogyakarta untuk fornesik. Keduanya ditemukan 21 Oktober 1965.
“Hasil forensik, yang dilakukan dokter Sutarto yang sekarang jadi namas RS DKT di Kotabaru, jasad yang pakai piyama Pak Katamso dan yang pakai seragam Sugiyono. Setelah itu disemayamkan di Makorem, selanjutnya dimakamkan di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kusumanegara,” ujarnya.
Sugiyono yang gugur dalam menjalanka tugas dan dimakamkan di TMP Kusumanegara ditetapkan sebagai pahlawan revolusi berdasarkan Surat Kepres RI No 111KOTI/1975.
Editor: Ainun Najib