Kisah Tragis Ahli Perang Gerilya Pelatih Tentara Indonesia, Tewas Bunuh Diri dengan Pistol
Setelah interogasi panjang dan melelahkan, akhirnya Intel Militer Filipina memutuskan jenazah Igning harus dikirim kembali untuk dimakamkan di Manila. Jika usul itu diterima AURI, maka hendaknya dinyatakan penyebab Igning meninggal bukan karena pembunuhan, melainkan suatu kecelakaan.
Akhirnya, jenazah Igning digali kembali. Jenazahnya dimasukkan ke dalam peti khusus untuk ekspor, setelah dia meninggal 30 hari sebelumnya.
Jenazah Igning diterbangkan dengan Pesawat RI-002 yang berangkat bulan November 1947. Pesawat yang membawa jenazah Igning dalam peti dari timah hitam itu bermanifest: Kapten Pilot Bob Freeberg, mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat yang disewa pemerintah Indonesia, Navigator Opsir Udara II Muharto, Radio Operator Opsir Muda Udara II Budiarjo, Flight Engineer Lettu Sunaryo.
Sementara penumpang yang turut serta Mayjen Abdulkadir, Opsir Udara II Suyono dan istri, Opsir Udara III Iskandar dan istri, 20 orang siswa penerbang yang akan dilatih ke India.
Namun, perjalanan membawa jenazah Igning dengan rute Yogyakarta-Pekanbaru-Labuan hingga ke tanah airnya tidak mudah.
Editor: Maria Christina