get app
inews
Aa Text
Read Next : Cara Menuju Kopi Klotok Jogja, Destinasi Kuliner dengan Nuansa Pedesaan

Permainan Tradisional Yogyakarta yang Mulai Jarang Dimainkan Anak-Anak

Rabu, 23 November 2022 - 13:24:00 WIB
 Permainan Tradisional Yogyakarta yang Mulai Jarang Dimainkan Anak-Anak
Gasingan atau Gasing adalah salah satu permainan tradisional Yogyakarta. (Foto : Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id- Banyak ragam permainan tradisional Yogyakarta. Sebagai kota budaya, Yogyakarta juga memiliki banyak sekali permainan anak-anak. 

Sayangnya, banyak permainan ini yang sudah mulai ditingalkan anak-anak. Mereka lebih senang untuk bermain gadget atau permainan modern lainnya. Bahkan tidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah tidak mengerti atau belum pernah melihat permainan tradisional Yogyakarta ini.

Nah berikut beberapa permainan tradisional Yogyakarta yang dirangkum khusus untuk pembaca iNews.id

1. Bas-basan

Permainan Tradisional Yogyakarta yang pertama ada Bas-basan. Ini adalah permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur. Selain dikenal dengan nama bas-basan, permainan ini juga ada yang menyebutnya dengan 'dham dhaman'. 

Untuk memainkan bas-basan dibutuhkan tempat untuk dibuat petak-petak yang dibagi menjadi tiga ruang, dua ruang puncak, dan satu ruang badan. Ruang itu dianggap sebagai daerah kekuasaaan.

Setiap dareh kekuasaan tersebut dihuni oleh satu kelompok, yang terdiri dari 20 prajurit. Tiap prajurit dilambangkan dengan biji sawo atau kecik dan biji asam atau klungsu. Setiap prajurit bergerak maju untuk menyerang daerah lawan, dan tidak boleh bergerak mundur tapi boleh ke kanan atau kekiri. 

Untuk membunuh prajurit lawan dengan cara melompatinya dan kotak yang kosong. Prajurit yang lawan yang berhasil dilompati tomatis mati dan harus dikeluarkan dari peemainan. Jika prajurit musuh habis berarti kalah dan kita menang. 

2. Bentik 

Untuk memainkan Benti diperlukan dua ranting kayu. Sat kayuberukuran panjang sekitar 30 cm dan disebut benthong dan satu kayu lagi berikuran pendek sekitar 10 cm yang disebut janak. 

Saat kedua ranting ini beradu atau dipukulkan maka muncul suara “thik ... thik”, sehingga berdasarkan proses onomatope permainan ini disebut bentik. Ranting panjang dipergunakan untuk memukul ranting yang lebih pendek. 

Untuk bermain Bentik diawali dengan membuat cerukan kecil di tanah tempat janak akan diletakkan. Posisi janak melintang di atasnya. Permainan Bentik diawali dengan hompimpa untuk mencari siapa yang bermain giliran pertama. Pemenang hompima akan akan memperoleh giliran main yang pertama. Sedangkan yang lain akan berjaga.  

Pemain kemudian memasang tongkat yang pendek diatas lubang luncur secara melintang. Lalu, tongkat janak harus didorong sekuat tenaga dengan bantuan benthong, supaya dapat melambung sejauh mungkin. Bila lawan berhasil menangkap janak yang melambung tersebut, maka ia akan mendapatkan angka.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut