Pramuka Gunungkidul Gelar Kemah di dalam LP Anak, Kok Bisa?
Ia berharap kegiatan seperti ini nanti akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Karena ini merupakan satu kegiatan yang positif bagi anak-anak khususnya anak-anak yang ada di dalam pembinaan mereka di LPKA kelas 2 Yogyakarta. Karena pada saat ini, anak-anak di dalam LPKA selain mendapatkan pendidikan berkemah juga bertemu dengan teman-teman sebayanya yang ada di luar.
"Ini merupakan satu bentuk integrasi yang bagus bagi mereka dan juga persiapan mereka nanti ketemu lagi dengan keluarganya di luar setelah bebas nanti," ujarnya.
Tujuan dari perkemahan ini adalah anak-anak terus mempertahankan atau mengembangkan jiwa Bela negaranya lebih tinggi. Jiwa berbangsa dan bernegaranya lebih meningkat lagi karena mereka tidak boleh putus harapan di dalam LPKA. Nantinya ketika mereka keluar harus lebih berintegritas lagi, mempunyai komitmen untuk membela negara dan Pancasila.
Menurutnya gerakan pramuka merupakan organisasi non formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi generasi muda Indonesia. Tujuan membentuk watak dan karakter generasi muda agar sesuai dengan perkembangan zaman.
"Perkemahan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kepribadian dan pendidikan bagi anak yang berhadapan dengan hukum,"ujar Ayu.
Hal ini sesuai dengan amanah pasal 85 ayat 3 undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana Anak yang menyebutkan bahwa LPKA wajib menyelenggarakan pendidikan pelatihan keterampilan pembinaan dan pemenuhan hak-hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selama ini, lanjutnya, gerakan Pramuka menyelenggarakan berbagai bentuk kegiatan yang menarik menantang dan menyenangkan dengan menggunakan prinsip dasar kepramukaan. Dan metode kepramukaan gerakan Pramuka sebagai salah satu pilar bangsa yang dapat mengantar tunas-tunas bangsa untuk cinta tanah air.
"Tujuan ini sebenarnya mengajarkan nilai-nilai bela negara sejak dini agar nilai-nilai itu tetap benar-benar tumbuh dan berkembang pada setiap warga binaan," ujarnya.
Editor: Ainun Najib