Sepi Pengunjung, Pedagang Pasar Pingit Jogja Nunggak Bayar Retribusi
Akibat tidak ada pengunjung, omset pedagang kini menurun drastis. Dulu, sebelum tahun 2017 atau sebelum bangunan pasar dipugar, dia bisa jual nasi hingga 10 kilogram. Namun sekarang dia hanya mampu menjual paling banyak 1 kilogram itupun terkadang masih sisa dan terpaksa dibawa pulang.
Pedagang yang lain Agung Yulianto juga mengeluhkan hal yang sama. Kini banyak lapak yang ditinggalkan akibat sepinya pengunjung. Bahkan pemilik lapak memilih menutup usahanya dan tidak sedikit yang gulung tikar.
Akibat lapak mereka sepi, para pedagang ini tak mampu membayar biaya retribusi yang dibebankan kepada mereka. Para pedagang menunggak retribusi selama bertahun-tahun sehingga jumlahnya menumpuk. Bahkan ada yang tunggakannya mencapai Rp6 juta.
"Bagaimana bisa membayar wong jualan sepi dan tutup. Kami mohon kebijaksanaan," katanya.
Para pedagang berharap pemerintah memperhatikan nasib para pedagang ini. Mereka berharap pemerintah bisa membuat ramai kembali pasar tradisional, Pasar Pingit yang notabene menjadi sumber penghidupan mereka selama ini.
Editor: Kuntadi Kuntadi