Small is Sexy, Mengenal Komunitas Pencinta Miniatur Bis Asal Jogja
YOGYAKARTA, iNews.id- Bagi sebagian orang, bermain dengan barang koleksi adalah cara mereka untuk mencari kesenangan dan hiburan selepas seharian melakukan aktivitas kerja yang melelahkan dan penuh tekanan. Mulai dari merawat koleksi tanaman bonsai, koleksi patung, koleksi lukisan, koleksi hewan peliharaan sampai koleksi sepeda motor antik.
Tak hanya itu, dari sekedar memiliki koleksi berbagai jenis barang, mereka biasanya membentuk sebuah komunitas untuk sesama kolektor sebagai wadah bersosialisasi dan bertukar pikiran, bahkan mereka jadikan juga sebagai ladang bisnis.
Di Yogyakarta, banyak sekali komunitas-komunitas yang lahir dan berkembang hingga memiliki puluhan, ratusan bahkan ribuan anggota.
Salah satu komunitas yang ada di Yogyakarta adalah komunitas pecinta miniatur bus. Komunitas yang sudah terbentuk sejak tahun 2012 ini memiliki nama SIS atau Small Is Sexy. Seperti namanya, SIS dibentuk untuk mewadahi para kolektor miniatur bus dari berbagai jenis dari berbagai daerah yang ada di DIY.
Koordinator SIS, Ayik Faisal mengatakan, awalnya SIS didirikan oleh tiga orang pecinta miniatur bus pada tahun 2012 lalu. Mulanya, ketiga orang ini memiliki hobi dengan bus-bus besar atau biasa disebut sebagai bus mania.
"Awalnya itu dibentuk sama tiga orang yang namanya Santo, Agus dan satu orang Semarang tetapi sudah lama menetap di Yogyakarta, namanya Jafran. Mereka ini dulunya bus mania yang juga suka miniatur bus. Kemudian mereka punya ide untuk bikin komunitas sebagai wadah untuk pecinta miniatur bus di Yogyakarta. Terbentuklah itu (SIS)," kata dia, Sabtu (28/01/2023).
Setelah terbentuk, lambat laun SIS mulai banyak dikenal dan memiliki jumlah anggota yang bertambah tiap tahunnya. Bahkan saat ini, SIS tidak hanya ada di Yogyakarta, melainkan sudah berkembang hingga seluruh Indonesia.
"Kalau komunitas sudah sampai luar pulau Jawa, Bali ada, Sumatera. Malah setelah terbentuk kita langsung mengadakan Jamnas (Jambore Nasional). Kita juga sering mengadakan pameran-pameran terbuka," ujarnya.
Editor: Ainun Najib