Terdampak Pandemi Covid-19, Kesenian Jathilan di Bantul Mati Suri 2 Tahun Tak Pentas

BANTUL, iNews.id – Kesenian jathilan atau kuda lumping yang banyak dikembangkan masyarakat Bantul mati suri. Pandemi Covid-19 membuat kesenian ini jarang dipentaskan karena bisa memicu kerumunan.
Hampir dua tahun kesenian jathilan jarang tampil dalam beberapa kegiatan ataupun hiburan. Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah mengeluarkan larangan pertunjukkan yang mengundang kerumunan untuk mencegah penularan. Praktis kesenian jathilan yang sudah mengakar di masyarakat ini pun mati suri.
“Sejak pandemi Covid-19, tidak ada lagi pentas. Dua tahun ini tidak ada kegiatan sama sekali,” kata Penggiat Seni Jathilan Dwi Susanto, Senin (27/9/2021).
Untuk menggairahkan seniman, kelompok Jathilan Kridho Budoyo di Padukuhan Pereng Wetan, Argorejo, Sedayu, Bantul memilih menggelar latihan mandiri. Layaknya pentas beneran, seluruh pemain menggunakan seragam kebesarannya. Mereka juga dirias wajahnya agar penampilannya lebih menarik.
Latihan inipun hanya dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan. Jika dalam kondisi normal hingga 30 penari, kini hanya enam orang saja. Itu pun pemain wajib rapid tes dan sudah divaksin. Latihan ini dilaksanakan di halaman rumah warga yang tertutup.
“Teman-teman sudah rindu, awalnya mereka nampak kaku menari, tetapi lama-kelamaan luwes,” kata Dwi.
Editor: Kuntadi Kuntadi