Uniknya Permainan Jemparingan Mataraman, Wajib Berpakaian Jawa dengan Duduk Bersila

BANTUL, iNews.id - Sejumlah komunitas panahan tradisional yang ada di Yogyakarta dan Solo mengikuti workshop pembuatan busur Jemparing yang dilaksanakan di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Tak hanya itu mereka juga diajarkan tata cara dan filosofi permainan Jemparingan Mataraman.
Jemparingan merupakan salah satu olahraga tradisional yang ada di Yogyakarta. Olahraga ini mirip dengan panahan, bedanya pada busur dan mata panah yang masih menggunakan perangkat tradisional.
Saat memainkan, peserta akan duduk bersila dan harus mengenakan pakaian Jawa tradisional lengkap dengan surjan, blangkon atau kebaya. Sedangkan target sasaran digantung yang biasa disebut bandul dengan warna merah dan putih.
“Workshop pembuatan busur panah dari kayu dan bilah bambu ini untuk melestarikan olahraga tradisional jemparingan agar tidak punah,” kata Wakil Dekan III ISI Yogyakarta, Lutse Lambert Morin, Selasa (18/7/2023).
Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari mahasiswa, dosen hingga alumni dan perwakilan komunitas jemparingan. ISI Yogyakarta memiliki unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang komitmen mengapresiasi dan mempromosikan serta melestarikan kebudayaan tradisional, salah satunya Jemparingan.
Menurutnya, modernisasi zaman telah membuat generasi muda mulai meninggalkan budaya warisan nenek moyang. Mereka asing dengan budaya sendiri dan lebih tertarik dengan budaya luar.
“Kami ingin membantu generasi muda dalam memahami akar budaya dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi