SLEMAN, iNews.id - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mengembangkan kopi berbahan biji buah pepaya yang diberi nama COPAS (COffee from PApaya Seed). Ini bisa menjadi minuman herbal alternatif yang kaya nutrisi dan bebas kafein.
Kopi pepaya ini dikembangkan kelompok mahasiswa yang tengah melakukan KKN di Dukuh Karang Duwet, Mranggen, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Melihat potensi pepaya di desa ini yang cukup melimpah, salah satu mahasiswa Frederico Yohanes Weruin mencoba meracik kopi pepaya.
“Selama ini biji pepaya ini hanya dibuang, padahal memiliki khasiat yang bagus,” kata Ketua KKN UNY Dukuh Karang Duwet Listia Nur Ramadhani, Rabu (19/10/2022).
Produk kopi pepaya diyakini memiliki nilai ekonomi, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Harapannya produk ini bisa menjadi produk ikonik Desa Mranggen dan dikenal masyarakat secara luas.
Untuk membuat kopi pepaya, prosesnya sangat mudah. Biji pepaya yang warnanya kehitaman tingal dicuci dan kulit luarnya terkupas. Selanjutnya dijemus di bawah terik matahari selama 2-3 hari sampai kering. Biji ini kemudian disangrai sampai berwarna coklat kehitaman sampai baunya menyengat seperti kopi dan didinginkan.
Biji ini kemudian dihaluskan dengan blender atau cobek dan dikemas dalam kantong filter (coffee bag) agar ampasnya tidak ikut larut bersama ekstrak atau sarinya. Kopi inipun siap dinikmati dengan cara diseduh.
“Kopi ini herbal dan bebas kafein” kata Frederico.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait