646.000 Meter Kubik Material Merapi Telah Runtuh Saat Erupsi, Begini Penjelasan BPPTKG

YOGYAKARTA, iNews.id - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah menunjukkan peningkatan aktivitasnya. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) awan panas guguran dengan jarak luncuran hingga 5 kilometer pada 9-10 Maret telah menyebabkan pengurangan volume sebesar 646.000 meter kubik yang runtuh menjadi awan panas guguran.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan pada pekan ini teramati terjadi sekali awan panas guguran ke arah barat daya yaitu Sungai Bebeng dengan jarak luncur 2.000 meter. Selain itu juga terjadi 18 kali ke arah tenggara atau ke arah Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 5.000 meter.
"Kondisi itu menjadikan terjadi hujan abu di Kecamatan Kemalang, Sawangan, Dukun, dan Selo,” kata Hanik, Jumat (11/3/2022).
Hanik menyebut, guguran lava teramati sebanyak 101 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Selain itu juga 17 kali ke arah tenggara atau ke hulu Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.
BPPTKG mencatat adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran, namun tidak teramati perubahan ketinggian. Untuk kubah tengah teramati adanya pengurangan volume sebesar 646.000 meter kubik yang runtuh menjadi awan panas guguran yang terjadi pada tanggal 9 dan 10 Maret 2022.
"Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik," ujar dia.
Editor: Kuntadi Kuntadi