get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tempat Wisata di Sekitar Bandara Internasional Yogyakarta yang Instagramable

Cerita Rakyat Yogyakarta, Asal Mula Tombak Kyai Pleret

Selasa, 14 Desember 2021 - 16:57:00 WIB
 Cerita Rakyat Yogyakarta, Asal Mula Tombak Kyai Pleret
Cerira rakyat Yogyakarta, asal mula tombak Kyai Pleret menarik untuk diikuti. (Foto Ilustrasi : @rumah_keris)

YOGYAKARTA, iNews.idCerita rakyat Yogyakarta menarik untuk diikuti. Salah satuny aadalah cerita tentang asal mula Tombak Kyia Pleret. 

Mungkin masih banyak masyarakat Indonesia atau bahkan masyarakat Yogyakarta yang belum mengetahui cerita atau kisah asal mula Tombak Kyai Pleret. Kisah atau cerita yang satu ini menjadi salah satu bukti peninggalan kerajaan Mataram yang cukup legendaris. 

Cerita mengenai asal usul tombak Kyai Pleret ini tidak cukup familiar. Buat kamu yang belum mengetahui kisah tersebut mari kita simak cerita rakyat Yogyakarta, asal mula Tombak Kyai Pleret.

Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pemimpin atau raja di suatu daerah di Jawa Timur. Pemimpin tersebut bernama Tumenggung Wilatikta. Dia dikenal sebagai pemimpin yang sangat berwibawa dan juga disegani oleh rakyatnya. Tumenggung Walitikta memiliki dua anak, yaitu seorang anak laki laki dan seorang anak perempuan. Anak laki lakinya bernama Raden Sahid sedangkan anak perempuannya bernama Rasa Wulan. Kedua bersaudara ini sangat dekat satu sama lain. 

Pada suatu hari, Tumenggung Walitikta memanggil anak anaknya. Dia memanggil anaknya guna menyampikan bahwa umur sang putra sudah cukup dewasa dan dirasa sudah bisa untuk menggantikan ia sebagai tumenggung disana. Raden Sahid mendengarkan perkataan sang ayahanda dengan seksama, ditemani oleh sang adik. 

Dia mendengarkan perkataan ayahnya dengan kepala tertunduk sebagai bentuk rasa hormat kepada sang ayah. Tumenggung Walitikta kemudian menyampaikan kepada Raden Sahid untuk segera menikah sebelum resmi menggantikan ayahnya sebagai Tumenggung. 

Mendengar perkataan ayahnya tersebut, Raden Sahid hanya duduk termenung tanpa bisa menjawab apa apa. Dalam dirinya, dia belum memiliki niat untuk menikah. Namun, ia juga tidak berani membantah perintah sang ayah. Tumenggung Walitikta yang melihat anak anaknya hanya terdiam kemudian menanyakan apakah Raden Sahid menyanggupi atau menolak permintaannya. Raden Sahid menjelaskan bahwa dia tidak berniat untuk menolak, namun dia hanya masih mempertimbangkan wanita mana yang pantas untuk dia nikahi, sehingga dia tidak bisa buru buru menjawab permintaan sang ayah. 

Mendengar jawaban sang anak, Tumenggung Wilatikta membiarkan anak laki lakinya untuk berpikir terlebih dahulu. Setelah selesai dengan sang putra, giliran anak perempuannya, Rasa Wulan yang diberikan wejangan dari sang ayah bahwa ia harus siap siap apabila ada lamaran yang datang kepadanya. Rasa Wulan hanya mengangguk dan kemudian pamit meninggalkan sang ayah. Namun, sama seperti kakaknya, Rasa Wulan juga sebenarnya belum siap untuk menikah, tapi dia tidak berani menolak atau membantah perintah ayahnya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut