Dari Rumah Inilah Serangan Umum 1 Maret 1949 Terdengar ke Seluruh Penjuru Dunia

Di samping untuk mengingatkan pentingnya urgensi kembali kepada cita-cita awal revolusi kemerdekaan Indonesia yang merdeka dan berdaulat, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Namun belum banyak yang tahu bagaimana serangan Umum 1 Maret 1949 tersebut bisa membuka dunia jika Indonesia itu masih ada. Serangan Umum 1 Maret 1949 membuka mata dunia bahwa Republik Indonesia masih ada dan masih tegak berdiri.
Kabar serangan umum 1 Maret 1949 tersebut tersiar ke seluruh penjuru dunia berkat radio darurat yang dimiliki oleh AURI kala itu. Radio yang berdiri secara cara kucing-kucingan dengan agresi militer Belanda ini memiliki peran besar dalam catatan sejarah kedaulatan Bangsa Indonesia.
Serangan Umum 1 Maret 1949 disiarkan dari sebuah rumah tradisional berbentuk Limasan sederhana milik seorang petani yang bernama Pawirosetomo yang berada di Padukuhan Banaran, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.
Soeroso, lelaki yang dipercaya menjadi juru kunci Museum PC 2 AuRi ini mengungkapkan rumah berukuran 12 x 14 meter persegi ini dulunya memang menjad rumah tinggal keluarga besar kakeknya, Pawirosetomo. Di rumah inilah berdiri radio pemancar PC 2 Auri.
PC 2 AURI yang digunakan untuk siaran ini di dulu disembunyikan di ruang bawah tanah di dapur milik Pawirosetomo (eyang dari Soeroso). Untuk mengelabui tentara Belanda, peralatan pemancar radio tersebutditimbun dengan kayu bakar, sementara antena pemancarnya di rentangkan diantara dua pohon kelapa di halaman.
"Cerita dari Almarhum bapak, dulu kalau siaran hanya pada waktu malam. Ya untuk menghindari patroli Belanda yang mencari keberadaan AURI dan Jendral Sudirman," cerita Soeroso.
Editor: Ainun Najib