get app
inews
Aa Text
Read Next : Panen Padi Hitam ‘Jeliteng’ Bupati Kebumen: Cocok Dikembangkan dan Produksinya Tinggi

Petani di Kulonprogo Kembangkan Padi Hitam Asal Korea

Kamis, 22 Februari 2018 - 14:17:00 WIB
Petani di Kulonprogo Kembangkan Padi Hitam Asal Korea
Seorang petani di Kulonprogo saat meninjau lahan persawahan yang ditanami bibit padi hitam. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Sejumlah petani di Kabupaten Kulonprogo, DIY, mengembangkan padi hitam atau dikenal dengan black madrass. Benih padi itu berasal dari Korea, yang dibawacseorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tinggal di Tonobakal, Hargomulyo, Kokap. Warga setempat mulai banyak yang coba-coba untuk membudidayakan padi hitam tersebut.

Satu di antaranya yakni Rantun (54) petani asal Desa Sogan, Kecamatan Wates. Di lahan persawahan Bulak Kawirejan, Sogan seluas 1.500 meter, dia menanam beras hitam bersandingan dengan beras ciherang yang biasa dikembangkan petani. “Ini hanya coba-coba, benih saya dapat dari saudara di Tonobakal,” kata Rantun, Kamis (22/2/2018).

Dia mengatakan, tidak ada perlakuan istimewa dalam pengelolaan tanaman beras tersebut. Semuanya sama dengan proses penanaman tanaman padi pada umumnya. Termasuk pemupukan dan pasokan air.

Bedanya tanaman itu justru lebih tahan terhadap serangan hama. Saat ini, bulir padi sudah terisi dan warnanya sudah mulai coklat. Jika tidak ada halangan. Dalam dua sampai tiga pekan sudah akan memasuki masa panen. “Padi ini tidak ada hamanya, jadi tidak perlu ada penyemprotan,” ujarnya.

Rantun menjelaskan, dari bulir padi yang dihasilkan masih kurang bagus dibandingkan dengan beras Ciherang. Namun dia juga belum tahu dengan hasil panennya mendatang. “Padi ini lebih cepat tumbuh dan besar dibandingkan dengan beras cuherang,” tuturnya.

Rantun mengaku masih mencoba-coba dan belum berani untuk mengembangkannya. Semuanya akan tergantung dari hasil panen pertama. Apalagi dari Dinas Pertanian juga sudah datang dan minta agar tidak dilanjutkan. Sebab beras ini belum masuk di balai karantina. “Kalau tanamannya lebih kerdil dari padi biasa, tetapi lebih cepat tumbuh dan buahnya,” katanya.

Budidaya beras hitam juga dilakukan petani di Pandowan, Kecamatan Galur. Beras ini tumbuh di salah satu petak sawah berdampingan dengan tanaman beras lain. Namun luas lahan yang ditanami lebih sempit.

Sebelumnya, padi hitam pertama kali dikembangkan di lahan di Tononakal, Hargomulyo, Kokap. Salah seorang warga yang merupakan TKI membawa benih dan mengembangkan. Saat itu tanaman justru lebih bagus dari tanaman padi yang biasa dikembangkan petani.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut